Mempelajari Pengaruh Panjang Saluran Dan Debit Terhadap Kehilangan Air Di Saluran Tersier, Daerah Irigasi Mangill Kabepaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh perubahan panjang saluran dan debit terhadap kehilangan air pada saluran tersier.
Irigasi didefinisikan sebagai pemberian air ke dalam tanah dengan maksud memberikan kelembaban yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Kebutuhan air irigasi meliputi kebutuhan air oleh tanaman, kebutuhan air bagi suatu unit areal pertanaman dan kebutuhan air secara keseluruhan areal irigasi.
Pada penyaluran air ke areal irigasi terjadi kehilangan air pada saluran. Kehilangan air pada saluran berupa evaporasi dan rembesan. Faktor-faktor yang mempengaruhi air dalam bentuk rembesan antara lain permeabilitas tanah, vegetasi sepanjang saluran, hewan dan serangga, dan posisi muka air tanah. Salah satu metoda untuk mengukur kehilangan air pada saluran adalah metoda inflow-outflow.
Model persamaan kehilangan air pada saluran tersier merupakan persamaan regresi perpangkatan, untuk kehilangan air dengan variabel debit. Persamaan regresi linier dihasilkan oleh kehilangan air dengan variabel panjang saluran.
Pada panjang saluran 200m, dengan variabel debit, dihasilkan persamaan log Y = log 0.0172 1.477 log X. Pada panjang 300 m, 0.949 log X. dihasilkan regresi log Y = log 0.1511 Pada panjang saluran 450 m, dihasilkan persamaan log Y log 0.0101 + 1.804 log X, dan pada panjang saluran 616 m dihasilkan persamaan log Y = log 0.0201 +1.696 log X.
Pada tingkat debit 15.94 lt/det, dengan variabel panjang saluran, (r = dihasilkan persamaan 0.75). Y = 0.6116 + 0.0029 X Pada tingkat debit 26.85 lt/det, dihasilkan persamaan Y = 0.8705 0.0051 X (r = 0.97), dan pada tingkat debit 34.65 lt/det dihasilkan persamaan Y= 0.5212+ 0.017X (r=0.97)…