Kajian ekstraksi lemak tengkawang layar (Shorea pinanga Scheff.) dari bungkil sisa pengempaan
View/ Open
Date
1996Author
Utamaningsih, Retno
Hambali, Erliza
Candra S., Titi
Metadata
Show full item recordAbstract
Tengkawang merupakan salah satu komoditi ekspor hasil hutan non kayu yang cukup penting bagi Indonesia. Biji tengkawang mengandung lemak berkisar antara 43 sampai 61 persen (Thorpe dan Whiteley, 1973). Lemak tengkawang mempunyai sifat-sifat fisik dan kimia yang mirip dengan lemak coklat (Menon, 1989). Selain itu harganya lebih murah daripada lemak coklat, dengan demikian cocok digunakan untuk bahan baku pengganti lemak coklat. Akan tetapi pengolahan biji tengkawang sampai saat ini umumnya msih dilakukan secara tradisional.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rendemen lemak yang tinggi dan meminimalkan kadar lemak yang tertinggal dalam bungkil, tanpa merusak sifat-sifat fisik dan kimia lemak tersebut. Proses ekstraksi dilakukan dua tahap. Tahap pertama dilakukan dengan cara mekanis, kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu ekstraksi cara kimia dengan menggunakan pelarut heksan teknis.
Pada penelitian ini dipelajari pengaruh pengecilan ukuran dan lama ekstraksi pada ekstraksi secara kimia. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial. Faktor pertama yang diamati adalah pengecilan ukuran partikel bungkil yang diperoleh dari ekstraksi mekanis yang terdiri dari tiga taraf pengecilan ukuran, yaitu 16 mesh, 24 mesh dan 32 mesh. Faktor kedua adalah lama ekstraksi yang terdiri dari tiga taraf pula, yaitu 6 jam, 8 jam dan 10 jam.
Dari proses ekstraksi mekanis didapatkan rendemen sebesar 23,17 persen. Rendemen yang diperoleh dari proses ekstraksi kimia bungkil sisa pengempaan berkisar antara 26,29 27,43. Rendemen proses ekstraksi kimia bungkil sisa pengempaan tertinggi didapatkan dari kombinasi perlakuan lama ekstraksi 10 jam dan ukuran partikel bungkil 16 mesh, yaitu sebesar 27,43.
Lemak tengkawang yang diperoleh dari proses ekstraksi mekanis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: indeks bias 1,4580; bobot jenis 0,906; titik cair 35°C; bilangan iod 36,971; bilangan penyabunan 210,544; kadar asam lemak bebas 2,133; fraksi bahan tak tersabunkan 1,121; bilangan peroksida 1,020. Sedangkan dari proses ekstraksi kimia diperoleh sifat-sifat sebagai berikut indeks bias 1,4540- 1,4610; bobot jenis 0,8694-0,9046; titik cair 34,5-36°C; bilangan iod 28,172-36,791; bilangan penyabunan 184,425-203,872; kadar asam lemak bebas 1,307-4,406; bilangan peroksida 3,075-5,919; fraksi bahan tak tersabunkan 1,691-2,827.
Untuk tujuan industri, berdasarkan pertimbangan kebutuhan energi dan karena interaksi perlakuan tidak mempengaruhi karakteristik mutu secara nyata, maka untuk ekstraksi kimia bungkil direkomendasikan ekstraksi kimia selama 6 jam dan ukuran partikel bungkil 16 mesh.
