Perencanaan Pusat Pengembangan Industri Bunga di Jawa Barat

Abstract

Pendirian Pusat Pengembangan Industri Bunga (PPIB) di Jabar direncanakan terdiri atas unit pusat produksi dan unit pusat distribusi. Produk dengan prioritas utama untuk dikembangkan berdasarkan seleksi komoditi dengan Teknik Bayes dan Metoda Perbandingan Eksponensial adalah bunga potong dan produk bibit dengan teknik kultur jaringan. Dengan tingkat pertumbuhan konsumsi untuk jenis Mawar, Chrysant, Gladiol dan Sedap Malam sebesar 20 persen pertahun dan diasumsikan tidak banyak berubah untuk periode mendatang, maka potensi pemasaran PPIB untuk konsumen di DKI Jakarta diperkirakan sekitar 45 persen, atau sekitar 13 juta tangkai pertahun. Seleksi lokasi dengan menerapkan Model. Lokasi Brown- Gibson (1972), diperoleh "ukuran lokasi" adalah sebesar 0.23 untuk Pasir Angin di kecamatan Ciawi dengan jarak se- kitar 60 km dari Jakarta. Kriteria keputusan yang dikaji meliputi: (1) faktor kritis, yaitu ketersediaan sumber air untuk sarana irigasi, (2) faktor obyektif, yaitu tingkat biaya operasi serta (3) faktor subyektif, yaitu kondisi jalan, kemungkinan untuk perluasan industri, faktor iklim, faktor agronomis, ketersediaan fasilitas pelayanan serta sikap masyarakat di sekitar lokasi tersebut. Perencanaan kapasitas produksi PPIB pertahun untuk peng- operasian 2 unit Rumah Kaca (greenhouse) seluas 6 850 m2 dan lahan terbuka seluas 5 Ha dilakukan dengan menerapkan Program Linier Multidivisional. Dengan pembatas utama keterse- diaan areal produksi dan tingkat permintaan untuk tiap jenis bunga, maka diperoleh solusi optimal dengan penanaman Mawar seluas 6. 825 m2 untuk divisi Rumah Kaca. Untuk divisi penanaman pada lahan terbuka produksi Mawar seluas 8 300 m2 Chrysant seluas 34 000 m2 dan Gladiol seluas 7 800 m2 Keuntungan maksimum diperkirakan mencapai Rp. 479 897 200 pertahun…dst