Beberapa sifat fisik dan komposisi kimia daging domba lokal pada lingkungan nutritif yang berbeda

Abstract

Domba lokai suatu ternak yang dapat menghasilkan daging untuk memenuhi kebutuhan manusia akan kekurangan daging dan mengatasi kekurangan gizi masyarakat terutama kekurangan protein hewani. Penelitian dimulai awal Desember 1988 sampai dengan 1989. Pelaksanaan penelitian dilakukan C1 April laboratorium Ilmu Daging Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, sedangkan pemeliharaan domba di desa Singasari kecamatan Jonggol kabupaten Bogor. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah 80 ekor domba lokal yang terdiri dari 32 ekor jantan dan 48 betina yang dikelompokkan menjadi 16 kelompok. kelompok terdiri dari dua ekor domba jantan dan tiga ekor Tiap ekor domba betina yang dipilih secara acah, dengan delapan susunan ransum perlakuan yang meliputi: rumput Tapang tanpa dicacah ad lib., rumput lapang tanpa dicacah ad lis ditambah garam, rumput lapang tanpa dicacah ad lib. Gitambah garam dan mineral komplit, rumput ladang tanpa cicacan ad lib. ditambah bungkil kacang kedele. rumput Tapang dicacan ad lic., rumput lapang dicacah ad lib ditambah garam, rumput lapang dicacah ad lib ditambah garam dan rineral komplit dan rumput lapang dicacah ad lib ditambah bungkil kacang kedele. Tiap ransum ini diuji cobakan pada dua kelompok domba yang dipilih secara acak, sedangkan domba yang dipotong adalah domba jantan yang diambil satu ekor pada setiap kelompok. Penelitian beberapa sifat fisik dan komposisi hamia daging domba lokal pada lingkungan nutritif yang berbeda, bertujuan untuk mengetahui tekstur, warna, keempukan dan kandungan gizi dagingnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian bentuk fisik rumput lapang (tanpa dicacah dan dicacah), suplementasi dan interaksi antara bentuk fisik rumput lapang dengan macam suplementasi tidak berbeda nyata terhadap tekstur dan warna daging loin dan shank. Begitu juga pada keempukan daging leher, rusuk, loin, paha dan shank serta kandungan protein dan air daging loin. Tetapi keempukan daging bahu berbeda nyata (P<0.05). rumput lapang tanpa dicacah dengan suplementasi Bahwa garam lebih empuk dari pada rumput lapang yang dicacah dengan suplementasi garam...