Show simple item record

dc.contributor.advisorMa'arif, M. Syamsul
dc.contributor.advisorArkeman, Yandra
dc.contributor.authorRetnowati, Marsiana Maria Ari
dc.date.accessioned2024-03-20T00:37:06Z
dc.date.available2024-03-20T00:37:06Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/142467
dc.description.abstractStrategi pengembangan usaha merupakan salah satu strategi dalam perusahaan multi-usaha. Keputusan yang bersifat strategi dalam suatu perusahaan ditentukan oleh sekelompok perencana strategi. Anggota perencana strategi biasanya manajer tingkat menengah ke atas dan pemilik perusahaan. Kelompok tersebut seringkali kesulitan untuk mengadakan pertemuan lengkap karena masing-masing mempunyai kesibukan yang berbeda. Model STRAKEM diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut. Model STRAKEM terdiri dari lima buah sub model yaitu Sub Model EKSTERNAL, Sub Model INTERNAL, Sub Model STRATEGI, Sub Model IDEPROYEK, dan Sub Model PROSTUDI. Sub Model EKSTERNAL terdiri dari Paket SINLINK dan Paket ESANDILI. Paket SINLINK adalah suatu Sistem Informasi Ekseku- tif tentang lingkungan usaha. ESANDILI merupakan paket Sistem Ahli untuk analisis dan diagnosis lingkungan usaha. ESANDILI terbagi menjadi dua yaitu ANDIPEL dan ANDIAN. ANDIPEL untuk melihat peluang usaha dan ANDIAN untuk melihat ancaman usaha. Sub Model INTERNAL terdiri dari Paket SIPRESUS dan Paket ESPRESUS. Paket SIPRESUS merupakan Sistem Informasi Eksekutif mengenai prestasi unit-unit usaha dan ESPRESUS merupakan Sistem Ahli untuk penentuan prestasi unit-unit usaha. Sub Model PROSTUDI terdiri dari dua paket yaitu ANFIS dan PROPHA. Paket ANFIS adalah program penunjang keputusan indi- vidu untuk membantu perhitungan parameter-parameter finansial proyek industri. Paket PROPHA merupakan paket komputerisasi teknik Proses Hirarki Analitik. Verifikasi model STRAKEM dilakukan untuk tahap pengambilan keputusan kelompok. Pada skenario pertama pengambilan keputusan bersama tahap satu (sub model STRATEGI) diperoleh keputusan untuk menutup peternakan dan mencari alternatif usaha lain. Pada tahap selanjutnya diperoleh keputusan bahwa alternatif usahanya adalah industri pestisida alami dari nimba. Pada skenario kedua diperoleh keputusan untuk membuka usaha baru yang relevan dengan usaha yang lama, mencari alternatif pemanfaatan kayu karet, dan membuka industri mebel dari kayu karet. Pada pengumpulan ide proyek hanya diperoleh satu ide proyek yaitu industri mebel dari kayu karet. Dalam kedua verifikasi yang dilakukan hanya terdapat sebuah ide proyek, sehingga penilaian dengan PHA tidak perlu dilakukan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleRancang bangun sistem penunjang keputusan kelompok untuk penentuan strategi pengembangan usahaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record