dc.description.abstract | Cabe rawit (Capsicum frutescens L.) adalah salah satu spesies tanaman cabe (Capsicum sp.), yang merupakan hasil pertanian bersifat kamba dan mudah rusak (perishable).
Persentase kerusakan cabe cukup tinggi, yaitu mencapai lebih 40 persen, disebabkan terutama oleh mikroorganisme diantaranya Bacterium anthomonas, Glasparium sp., Colletotricum capsici dan Anthomonas solanacearum. Selain itu perubahan fisiologis dalam cabe juga dapat menyebabkan kerusakan produk cabe. Keadaan ini menyebabkan tingginya nilai kehilangan (loss) cabe dan tidak dapat dijual.
Mengingat sifat cabe yang mudah rusak dan di lain pihak produksi cabe di Indonesia terus meningkat, maka perlu dilakukan usaha pengolahan cabe menjadi bentuk yang lebih awet dan mengurangi sifat kambanya. adalah pengolahan cabe menjadi oleoresin. Salah satu usaha itu
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh. tingkat kematangan buah cabe rawit, ukuran bubuk cabe rawit kering dan perbandingan pelarut dengan bubuk cabe terhadap rendemen dan mutu oleoresin cabe rawit yang dihasilkan. Perlakuan yang digunakan terdiri dari tiga faktor, yaitu tingkat kematangan cabe (A) dengan tiga taraf; matang (mature), masak (ripe) dan lewat masak (over ripe); ukuran bubuk cabe kering (B); 40 mesh dan 60 mesh dan perbandingan pelarut dengan bubuk cabe (C); 5 : 1,6 : 1, dan 7: 1. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua kali ulangan. ... | id |