Kajian produksi biomassa Aspergillus niger (kacang pelarut fosfat) menggunakan erlenmeyer kocok, bioreaktor sistem nirsinambung dan semisinambung
View/ Open
Date
1996Author
Subagyo, Wawan Hari
Wijandi, Soesarsono
Syamsu, Khaswar
Saraswati, Rasti
Metadata
Show full item recordAbstract
Rendahnya ketersediaan fosfat pada tanah merupakan permasalahan yang telah diupayakan pemecahannya melalui pemupukan fosfat. Pemupukan secara terus menerus mengakibatkan kadar fosfat dalam tanah secara total meningkat. Namun, keberadaan fosfat dalam tanah tersebut sebagian besar diikat oleh partikel liat sehingga ketersediaan bagi tanaman tetap rendah. Disamping itu pengolahan bahan baku pupuk fosfat dari yang kurang reaktif menjadi yang reaktif masih cukup mahal dan melibatkan bahan aditif kimiawi (Goenadi, 1990). Alternatif pemecahan masalah tersebut adalah dengan memanfaatkan aktifitas mikrooganisme yang mampu meningkatkan kelarutan fosfat dalam tanah. Penggunaan Aspergillus niger sebagai kapang pelarut fosfat merupakan salah satu alternatif Menurut Goenadi dan Saraswati (1993) Aspergillus niger merupakan kapang yang mempunyai kemampuan melarutkan fosfat, bahkan daya melarutkan fosfatnya lebih tinggi daripada isolat bakteri pelarut fosfat seperti dilaporkan Goenadi et al. (1993).
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh biomassa kapang Aspergillus niger hasil kultivasi dalam jumlah maksimal. Kultivasi dilaksanakan menggunakan kapang Aspergillus niger kar 2.1 pada tiga teknik kultivasi, yaitu kultivasi pada erlenmeyer kocok, sistem kultivasi nirsinambung dan semisinambung. Tahap penelitian terdiri dari penyegaran kultur, propagasi kultur, dan kultivasi kultur. Hasil kultivasi dianalisis untuk memperoleh bobot kering sel, pemakaian substrat glukosa dan viabilitas kapang. ...
