Show simple item record

dc.contributor.advisorSumantri, Cece
dc.contributor.advisorTriwulanningsih, Endang
dc.contributor.authorArifin, Ahmad
dc.date.accessioned2024-03-16T07:33:09Z
dc.date.available2024-03-16T07:33:09Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141989
dc.description.abstractSemen dapat diawetkan dan dimanfaatkan lebih lama dari waktu ejakulasinya dengan cara menyimpannya pada suhu 5 °C, tetapi daya fertilitas yang optimum hanya dapat dilihat selama beberapa hari. Salah satu penyebabnya adalah adanya radikal bebas yang dapat merusak sel sperma. Berdasarkan sifat antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas maka penambahan antioksidan seperti glutation perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis glutation yang optimum dalam medium pengencer dan pengaruh individu sapi FH terhadap kualitas spermatozoa yang disimpan pada suhu 5 °C. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Reproduksi, Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor, selama dua bulan dari bulan Juli sampai Agustus 2002. Semen di dapat dari dua ekor sapi FH dengan bobot badan 613 kg (FH-1) dan 480 kg (FH-2). Semen diencerkan dengan tris sitrat buffer yang mengandung 20% v/v kuning telur dan 4% v/v gliserol untuk mendapatkan konsentrasi spermatozoa 50 juta per ml. Semen yang telah diencerkan ditambahkan glutation dengan dosis 0 mM (kontrol); 0,5 mM; 1 mM dan 1,5 mM, setelah itu dilakukan penurunan suhu dari 35 °C ke 5 °C dengan menggunakan mesin pendingin selama 60 menit dan kemudian disimpan pada suhu ini selama delapan hari. Parameter yang diamati adalah persentase motilitas, hidup, kondisi membran plasma dan akrosom sperma, segera setelah suhu mencapai 5 °C (hari ke-0), ke-1, ke-4 dan hari ke-8. Rancangan percobaan yang digunakan adalah faktorial 2x4x4 dengan delapan kali ulangan. Data dianalisis dengan ANOVA menggunakan SAS. Hasil penelitian menunjukan, bahwa tidak terjadi interaksi dari semua faktor- faktor perlakuan. Rataan persentasi motilitas pada dosis glutation 1 mM (53,44%); 0,5 mM (52,34%) dan 1,5 mM (51,09%) sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dari pada kontrol (46,72%). Persentase motilitas secara sangat nyata (P<0,01) dipengaruhi oleh lama penyimpanan semen, berturut-turut pada hari ke-0, ke-1, ke-4 dan ke-8 adalah sebesar 73,44%; 64,06%; 45,62% dan 20,47%. Individu sapi FH mempengaruhi sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase motilitas, berturut-turut untuk FH-1 dan FH-2 adalah 53,12% dan 48,67%. Persentase spermatozoa hidup pada dosis 0,5 mM (69,11%); 1 mM (68,64%) dan 1,5 mM (66,89%) mempunyai pengaruh yang sangat nyata (P>0,01) lebih tinggi dari pada kontrol (63,59%). Persentase spermatozoa hidup secara sangat nyata (P<0,01) dipengaruhi oleh lama penyimpanan semen, berturut-turut pada hari ke-0, ke-1, ke-4 dan ke-8 adalah sebesar 75,70%; 72%; 66,42% dan 54,11%. Individu sapi FH mempengaruhi sangat nyata (P<0,01) tehadap persentase spermatozoa hidup, berturut-turut untuk FH-1 dan FH-2 adalah 68,30% dan 65,81%. Persentase membran plasma utuh pada dosis 0,5 mM sebesar 69,75%; 1,5mM (68,44%); 1 mM (68,37%) nyata lebih tinggi (P<0,01) dari pada kontrol (66,02%)….dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal Productionid
dc.subject.ddcDairy cattleid
dc.titleKajian pengaruh individu, dosis glutation dan lama penyimpanan semen pada suhu 5 c terhadap kualitas spermatozoa sapi FHid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record