dc.description.abstract | merupakan perusahaan informasi dan komunikasi (InfoCom) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian cepat membawa dampak timbulnya persaingan usaha yang begitu ketat dalam hal bidang pelayanan informasi dan komunikasi kepada pelanggan. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan harus memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif, tanggapan yang cepat dan fleksibel, agar dapat bersaing dengan perusahaan lain khususnya dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sejenis. Keunggulan kompetitif tersebut dapat diwujudkan melalui penerapan pola komunikasi organisasi dalam menciptakan lingkungan kerja produktif. Penelitian ini bertujuan mengetahui persepsi karyawan tentang pola komunikasi organisasi pada PT X Tbk Unit Bisnis Bogor, mengetahui persepsi karyawan tentang lingkungan kerja produktif pada PT X Tbk Unit Bisnis Bogor dan menganalisis hubungan pola komunikasi organisasi dengan lingkungan kerja produktif pada PT X Tbk Unit Bisnis Bogor. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dan kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur, data perusahaan, penelusuran pustaka dan publikasi internet. Pemilihan sampel dilakukan secara convinience. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk data kualitatif, sedangkan data kuantitatif menggunakan teknik analisis Rank Spearman dengan menggunakan bantuan software SPSS 15.0 for Windows. Berdasarkan persepsi responden tentang pola komunikasi organisasi formal yang diterapkan di PT X Tbk Unit Bisnis Bogor tergolong dalam kategori baik (4,21) dan pola komunikasi informal berada dalam kategori netral atau ragu-ragu (3,04). Hal ini terlihat dari nilai rataan skor dengan masing-masing rataan skor diurutkan dari yang terbesar ke terkecil, yaitu untuk upward communication (4,37), downward communication (4,30), horizontal communication (4,21) dan diagonal communication (3,99), serta komunikasi informal (3,04). Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan menggunakan korelasi Rank Spearman, dapat diambil kesimpulan bahwa empat pola komunikasi formal memiliki hubungan secara signifikan dengan lingkungan kerja produktif, dengan rincian nilai korelasi sebagai berikut: downward communication (0,531) dan upward communication (0,609). Kedua pola komunikasi organisasi tersebut termasuk dalam moderately high association yang artinya mempunyai hubungan yang positif, kuat dan nyata dengan lingkungan kerja produktif, sehingga semakin kuat hubungan pola komunikasi dari atas ke bawah dan sebaliknya, maka lingkungan kerja yang tercipta semakin produktif. Sedangkan untuk pola komunikasi diagonal communication (0,442) dan horizontal communication (0,415) termasuk kedalam moderately low association yang artinya mempunyai hubungan yang positif, agak lemah dan nyata dengan lingkungan kerja produktif. Sedangkan, nilai korelasi pola komunikasi organisasi informal sebesar 0,112 termasuk dalam no assosiation yang artinya tidak memiliki hubungan secara signifikan dengan lingkungan kerja produktif. | id |