dc.description.abstract | Molases sebagai hasil samping proses pembuatan gula kristal mempunyai potensi
yang besar sebagai media fermentasi. Industri yang memanfaatkan molases saat ini masih
menghasilkan limbah cair yang sulit didegradasi secara aerobik konvensional. Kesulitan
proses ini diperkirakan karena adanya kandungan melanoidin, pigmen coklat hasil reaksi
Maillard antara asam amino dan gula pereduksi. Penanganan secara anaerobik
menggunakan Fhuidized Bed Reactor hanya mampu mereduksi nilai COD hingga 2000
ppm dan warna efluen yang coklat belum memenuhi baku mutu limbah cair. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimum proses koagulasi flokulasi untuk
mendekolorisasi limbah cair yang mengandung melanoidin.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 4 jenis koagulan (alum, ferri klorida, ferro sulfat dan PAC) serta 3 jenis flokulan (Serrefloc anionik, kationik dan nonionik). Limbah cair yang digunakan sebagai model pada penelitian ini berasal dari efluen penanganan anaerobik dengan menggunakan Fluidized bed reactor. Konsentrasi COD efluen yang digunakan berada pada kisaran 3000 - 4000 ppm.
Penelitian pendahuluan meliputi penentuan pH dan dosis optimum. Nilai pH optimum untuk koagulan alum, ferri klorida, ferro sulfat dan PAC berturut-turut adalah; 6.5; 8.0; 12.0 dan 7.0. Dosis optimum yang diperoleh untuk koagulan alum adalah 4000 ppm dan untuk ferri klorida, ferro sulfat dan PAC adalah 3000 ppm. | id |