Keragaan Ikan Mas starain Majalaya, Karper kaca hibridanya pada fase pendederan kedua
View/ Open
Date
1996Author
Marantika, Sapta Anjar Indah
Sumantadinata, Komar
Carman, Odang
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan mas merupakan ikan yang banyak dibudidayakan untuk konsumsi karena mempunyai kelebihan antara lain mudah dipijahkan, cepat tumbuh dan memiliki kisaran tole- ransi yang tinggi terhadap suhu dan oksigen terlarut. Penyediaan benih merupakan syarat mutlak dalam budidaya ikan. Untuk mendapatkan benih berkualitas baik perlu dilakukan perbaikan internal (genetik) maupun eksternal (perbaikan lingkungan dan pakan). Perbaikan internal dapat dilakukan dengan hibridisasi sehingga menghasilkan keturunan yang lebih baik. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui sifat unggul (efek heterosis) pada ikan mas (Cyprinus carpio L.) hasil hibridisasi antara strain majalaya dan karper kaca pada fase pendederan kedua yang dipelihara dalam bak terkontrol.
Ikan yang digunakan dalam percobaan ini terdiri atas empat strain ikan mas yaitu strain murni karper kaca (KK), strain murni majalaya (MM), hibrida karper kaca dengan majalaya ở (KM) dan hibrida majalaya dengan karper kaca ở (MK). Ikan percobaan dipelihara dalam bak beton dengan ukuran (300 X 150 X 100) cm³ sebanyak delapan buah. Ikan perlakuan diperoleh dari pembuahan buatan dimana induk? merupakan hasil dari proses ginogenesis dan induk ở meru- pakan hasil dari proses pembalikan kelamin (seks reversal). Bobot awal ikan perlakuan antara 2.67 - 3.93 g/ekor dengan kepadatan masing-masing bak sebanyak 40 ekor. Makanan percobaan yang diberikan memiliki kualitas yang sama dan kuantitasnya disesuaikan dengan bobot bio massa masing-masing perlakuan (5-7% per hari). Parameter yang dihitung meliputi laju pertumbuhan harian individu, efisiensi makanan, tingkat kelangsungan hidup, retensi protein dan retensi lemak. Pada akhir percobaan dilakukan pengukuran karakteristik morfometrik yang meliputi penim- bangan bobot dan pengukuran panjang dari berbagai komponen bagian badan.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa laju pertumbuhan harian individu hibrida KM adalah yang tertinggi (4.899%), kemudian MM (4.782%), MK (4.700%) dan terendah KK (4.633%). Demikian juga dengan efisiensi makanan KM ada- lah yang tertinggi (92.090%), kemudian MM (89.875%), KK (88.075%) dan terendah MK (87.605%). Nilai retensi pro- tein dan retensi lemak hibrida KM (40.29% dan 7.71%) lebih tinggi daripada hibrida MK (36.99% dan 7.13%). Selama percobaan tingkat kelangsungan hidup kedua hibrida (KM dan MK) lebih tinggi dari strain murninya yaitu masing-masing 91.25% untuk ikan hibrida dan 88.75% untuk strain murni (KK dan MM). Dalam hal proporsi panjang dan tinggi bagian badan terhadap panjang total, hibrida KM lebih unggul da- lam hal panjang cagak dan panjang kepala, sedang hibrida MK lebih baik dalam hal panjang standar, panjang abdomen serta rasio tinggi badan terhadap panjang total…dst
