View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agricultural Technology
      • UT - Agroindustrial Technology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agricultural Technology
      • UT - Agroindustrial Technology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pengaruh cara pengulitan, penambahan antioxidan propyl gallat dan lama penyimpanan terhadap mutu tepung biasa dan tepung cetakan dari kacang tanah ( Arachis hypogaea L )

      Thumbnail
      View/Open
      full text (2.718Mb)
      Date
      1975
      Author
      Kartika S., Alamanda
      Hardjo, Suhadi
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Dicoba kemungkinan membuat makanan manusia dengan jalan memanfaatkan sisa pembuatan minyak yang berupa bungkil kacang tanah. Kacang tanah dikuliti dengan berbagai cara, dipres untuk dikeluarkan minyaknya dan diperoleh bungkil. Bungkil dikeringkan, digiling, diberi antioxidan dan dibuat tepung dalam bentuk tertentu. Pengulitan kulit ari dilakukan dengan empat cara, yaitu pengulitan cara kering (dilakikan dalam alat pengering pada suhu 40 - 50°C), pengulitan cara basah (diseduh dengan air mendidih selama 30 menit), pengulitan cara basa (diseduh NaOH 2 persen bersuhu 60°C selama 0.5 - 1 menit), dan tanpa dikuliti. Penambahan antioxidan propyl gallat pada tepung kacang tanah 0.00 dan 0.01 persen dari kandungan lemak. Bentuk tepung berupa tepung biasa dan tepung cetakan berlapis agar- agar. Lama penyimpanan selama tiga bulan dengan periode pengamatan 0, 1, 2, dan 3 bulan. Ternyata pengulitan cara kering menghasilkan tepung kacang tanah dengan kadar protein tertinggi (50.37 persen) dan kadar lemak terendah (19.78 persen). Pengulitan kulit ari mutlak harus dilakukan, karena dapat memperbaiki mutu te- pung, terutama segi estetikanya. Penambahan antioxidan propyl gallat 0.01 persen dari kandungan lemak dan bentuk tepung cetakan berlapis agar- agar dapat mempertahankan keawetan. Makin lama penyimpanan maka faktor-faktor yang menandakan kerusakan akan semakin bertambah, namun penyimpanan selama tiga bulan masih memberikanı tepung yang cukup baik untuk dikonsumsi, kecuali untuk kacang yang tidak dikuliti. Ditinjau dari segi mutu dan keawetannya selama penyimpanan tiga bulan, perlakuan pengulitan cara kering pada bantuk cetakan merupakan kombinasi perlakuan yang terbaik. Apabila dilihat dari segi awet dan nilai organoleptiknya saja, maka pengulitan cara basa dengan penambahan antioxidan propyl gallat 0.01 persen dari kandungan lemak pada bentuk cetakan dapat dikatakan terbaik, hanya kadar prote innya rendah (44.63 persen).
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140610
      Collections
      • UT - Agroindustrial Technology [4355]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository