Mutu Fisik Daging Itik Lokal Akibat Pelayuan Pada Suhu Ruang Dan Suhu Dingin
View/ Open
Date
1986Author
Tasmid, Neneng Wahyuning Dyah
Hardjosworo, Peni S.
Sunarlim, Roswita
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Balai Penelitian Ternak Bogor, sejak tanggal 22 April 1986 sampai dengan tanggal 30 April 1986.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelayuan terhadap sifat-sifat fisik (daya iket air, pH dan keempukan) daging itik petelur lokal.
Materi penelitian yang digunakan adalah 60 ekor itik betina lokal. Dari jumlah tersebut dibagi menjadi enam kelompok secara acak. Perlakuan yang digunakan yaitu pelayyan pada suhu ruang (26 (26°-28°C) dan pelayuan pada suhu dingin (15°-18°C), masing- masing pelayuan dilakukan selama lime jam.
Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dengan polaSplit-Plot 6X2, terdiri dari enam faktor lama pelayuan dan dua faktor suhu, untuk perubahan nilai pH dan keempukan daging itik. Daya ikat air daging itik dianalisa dengan mengguna- kan pole Spit-Plot 4X2, terdiri dari empat faktor lama pelayuan dan dua faktor suhu.
Deri hasil anelisa statistik didapatkan bahwa pelayuan mem- berikan pengaruh sangat nyata (P/0.01) terhadap perubahan nilai pH. Suhu tempat pelayuan tidak memberikan pengaruh nyata. Sesaat se- telah dipotong nilai pH daging 6.65, setelah tiga sampri empat iem dilayukan dicapai pH terendah 6.16.
Daya ikat air daging itik nyata (P0.05) dipengaruhi oleh lama pelayuan, tetapi suhu tempat pelayuan tidak memberikan pengaruh nyata. Daya ikat air daging itik sesaat setelah dipotong rata-rata 39.94 persen sedangkan setelah dilayukan selama lima jam rata-rata menurun menjadi 33.01 persen.
Lama pelayuan dan suhu tempat pelayuan tidak memberikan pe- ngaruh nyata terhadap keempuken daging itik lokal setelah dilayu- kan sampai lima jam.
Interaksi antara suhu dan lama pelayuan tidak memberikan pe- ngaruh nyata terhadap perubahan nilai pH, daya ikat air dan keem- puken daging itik petelur lckel…