Studi akumulasi garam dalam tanah selama proses evaporasi
View/ Open
Date
1997Author
Saragih, Binson Gen Copper
Setiawan, Budi Endra
Metadata
Show full item recordAbstract
Kondisi tanah pada wilayah kering dengan curah hujan kurang dari 500 mm per tahun secara umum adalah tandus sehingga, produksi hasil pertanian menjadi terbatas. Daerah ini umumnya mengadung jumlah garam dalam tanah relatif tinggi dibandingkan dengan daerah yang memiliki curah hujan tinggi. Hal ini disebabkan oleh rendahnya curah hujan yang tidak mampu untuk mencuci garam-garam dalam tanah sehingga terjadi akumulasi garam dipermukaan tanah.
Akumulasi garam dipermukaan tanah diakibatkan oleh gerakan air kapiler dalam tanah. Kandungan garam tiap lapisan tanah adalah berbeda beda menurut kedalamannya. Hal ini disebabkan kerana pengaruh kerapatn isi tanah yang berbeda sehingga kemampuan tanah untuk mengalirkan air ke permukaan tanah oleh hisapan matriks akibat terjadinya penguapan (evaporasi) akan berbeda.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari akumulasi garam dalam tanah selama proses evaporasi berlangsung berdasarkan kedalaman lapisan tanah dengan mengukur parameter pH, e.m.f dan kadar air tanah tiap-tiap kedalaman tanah. Hasil pengukuran tersebut akan digunakan untuk menngetahui hubungan keetiga parameter tadi dengan evaporasi tanah.
Sumber garam berasal dari pelapukan batuan, bahan induk, hujan, air irigasi, pupuk, herbisida dan limbah (Carter, 1975), sedangkan ACAFE (1969) mengenukakan bahwa sumber garam berasal dari daerah pantai dan pasang surut air laut sehingga terjadi intrusi air laut ke dalama tanah. ...
