Pendugaan parameter genetik produksi susu dan uji zariat pejantan pada peternakan sapi perah P.T. Baru Adjak - Lembang
View/ Open
Date
1986Author
Munster, Hilda Miranda
Sudono, Adi
Nadjib, Harun
Metadata
Show full item recordAbstract
Seribu empat ratus lima puluh tujuh catatan produksi susu tiga laktasi dari 698 ekor sapi-sapi Peranakan Fries- Holland yang berasal dari keturunan 25 ekor pejantan dan semen beku yang digunakan di PT. Baru Adjak di Lembang pa- da periode tahun 1972-1984. Data tersebut dianalisa untuk menduga nilai heritabilitas produksi susu masing-masing laktasi dan nilai ripitabilitas produksi susu, serta nilai pemuliaan pejantan dengan cara Contemporary Comparison (CC) dan A. Sebelumnya data tersebut dikoreksi terhadap lama pemerahan, frekuensi pemerahan, umur beranak, musim dan tahun.
Pengaruh musim tidak terdapat pada produksi susu lak- tasi I, II dan III. Sedangkan rataan produksi susu hasil Non IB pada laktasi I, II dan III masing-masing 3658.24 11- ter, 3676.10 liter dan 3550.76 liter lebih besar (P/ 0.05) daripada produksi susu hasil IB pada laktasi I, II dan III masing-masing 3015.44 liter, 3210.39 liter dan 3182.89 liter.
Pendugaan nilai heritabilitas produksi susu pada lak- tasi I, II dan III masing-masing 0.23 ± 0.10, 0.26 ± 0.13 dan 0.39 ± 0.19. Nilai ripitabilitas produksi susu di PT. Baru Adjak adalah 0.34 ± 0.03.
Hasil uji zuriat dengan metode CC mendapatkan 12 ekor pejantan dengan nilai CC positif. Namun hanya satu ekor pejantan yang memenuhi ketentuan jumlah anak betina efektif sama atau lebih besar dari 20, yaitu pejantan PAK dengan nilai CC sebesar + 509.41 liter. Sedangkan menurut cara A delapan ekor dari 25 ekor pejantan PAK, WP Done, SFD 71275, Trijaya, GMMB, Roda C, Roda dan Roda A. Pejantan top class bagi Non IB adalah pejantan PAK sedangkan bagi IB adalah WP Done.
Terdapat pengurutan keunggulan pejantan yang dapat dikatakan sama antara cara CC dan Ax. Karena korelasi peringkat pejantan untuk kawin alam, rs = 0.81 untuk IB, rs = 0,93 serta gabungannya rs = 0, 88…