dc.description.abstract | Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa di dunia dengan kontribusi sebesar 25.57 persen dari total produksi dunia ( 8.5 juta metrik ton)yaitu sekitar 2 juta metrik ton. Produksi minyak kelapa di Indonesia lebih kecil ( 2.598.000 ton) dibandingkan dengan kebutuhan minyak kelapa di Indonesia ( 2.656.000 ton) (BPEN, 1991 ). Untuk memenuhi kebutuhan ini, diperlukan usaha-usaha terutama yang menyangkut perbaikan pengolahan serta usaha diversifikasi secara vertikal yang mengarah ke industri hilir dan secara horizontal yang dilakukan dengan memanfaatkan dan mengolah setiap bagian kelapa sehingga memiliki nilai ekonomi.
Salah satu perbaikan pengolahan kelapa yang dilakukan adalah dengan memperbaiki proses ekstraksi minyak kelapa. Penggunaan panas pada proses ekstraksi yang banyak dilakukan selama ini dapat mengurangi mutu minyak yang dihasilkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pembuatan minyak kelapa dari santan kelapa segar dengan memanfaatkan kemampuan proteolitik ekstrak kasar enzim bromelin dari daging buah nenas tua dan enzim papain dari air perasan daun pepaya. Pembuatan kelapa pada penelitian ini dilakukan tanpa pemanasan santan sehingga diharapkan mutu minyak yang dihasilkan lebih baik.
Pembuatan minyak kelapa pada penelitian ini dilakukan dengan 3 faktor perlakuan yaitu perbedaan jenis ekstrak kasar enzim yang diberikan, lamanya kriming dan nisbah ekstrak kasar enzim. Jenis ekstrak kasar enzim adalah enzim bromelin dan enzim papain. Lamanya kriming dilakukan pada 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Sedangkan nisbah ekstrak kasar enzim adalah 20 %, 25%, dan 30 %.
Parameter-parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah bilangan asam, bilangan lod, bilangan peroksida, bilangan penyabunan dan persen transmisi. Uji organoleptik juga dilakukan terhadap bau dan warna minyak hasil perlakuan . Analisa komposisi asam lemak dilakukan dengan Khromatografi Gas. | id |