View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agricultural Technology
      • UT - Agroindustrial Technology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agricultural Technology
      • UT - Agroindustrial Technology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pemanfaatan bulu domba dari limbah proses pengapuran industri penyamakan kulit untuk pembuatan karpet

      Thumbnail
      View/Open
      Fullteks (9.191Mb)
      Date
      1997
      Author
      Yuliastini, Rosi
      Fahidin
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Industri penyamakan kulit merupakan industri yang menghasilkan limbah dalam jumlah yang cukup besar, sehingga diperlukan penanganan limbah yang tepat atau pemanfaatan limbah yang dihasilkan. Limbah yang dihasilkan berupa limbah cair, limbah padat (bulu, serbuk, daging) dan limbah berupa gas. Limbah bulu yang dihasilkan dari proses pengapuran dapat diusahakan untuk pembuatan karpet. Tahapan proses penyamakan kulit meliputi proses perendaman, pengapuran, buang kapur, pemikelan, penyamakan dan proses penyelesaian yang pada akhirnya akan menghasilkan kulit jadi yang merupakan bahan dasar untuk pembuatan sepatu, tas, dompet dan lain-lain. Proses perendaman yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan air, soda kaustik, kaporit sedangkan proses pengapuran menggunakan Ca(OH)2 dan Na₂S serta air. Proses pengapuran tujuannya untuk menghilangkan bulu-bulu, epidermis dan lemak yang menempel pada kulit. Proses pengapuran dapat dilakukan dengan cara perendaman dan pelaburan (Painting). Dalam penelitian ini proses pengapuran yang dilakukan yaitu pelaburan. Cara ini mempunyai keuntungan antara lain yaitu bulu- bulu yang dihasilkan tidak hancur sehingga dapat dimanfaatkan. Bulu domba tersebut dicuci menggunakan air, deterjen, kaporit. Banyaknya deterjen dan kaporit untuk bulu limbah lebih rendah yaitu 80 gram dan 60 cc sedangkan bulu dari domba cukuran 100 gram dan 100 cc. Hal ini disebabkan karena bulu limbah mengalami proses perendaman menggunakan kaporit 1% dari berat kulit (pada waktu proses pra penyamakan). Setelah pencucian dilakukan penjemuran, pemisahan serat, penyisiran, pembuatan desain dan penenunan. Setiap tahapan diamati dan dibandingkan dengan bulu dari cukuran domba hidup, hasilnya waktu dan biaya proses pengerjaan bulu limbah lebih efesien dibandingkan dengan proses pengerjaan bulu bukan limbah.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139112
      Collections
      • UT - Agroindustrial Technology [4354]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository