Kajian proses pembuatan Polimer Selulosa Asetat dengan menggunakan nata de Coco sebagai bahan dasar
Abstract
Selulosa merupakan homopolimer dari glukosa yang memiliki ikatan ẞ (1-4). Selulosa umumnya berasal dari tanaman tetapi sekarang ini selulosa dapat dihasilkan oleh mikroorganisme, yaitu bakteri Acetobacter. Produk dari mikroorganisme ini dikenal dengan nama Bacterial cellulose yang memiliki kristalinitas tinggi dan bebas dari komponen lignin. Salah satu contoh bacterial cellulose adalah produk nata de coco. Nata de coco ini merupakan lapisan film yang terdiri dari serat-serat ultrafine yang membentuk jaringan bernama pellicle.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan kajian proses pembuatan polimer selulosa asetat dengan menggunakan bacterial cellulose sebagai bahan dasar. Variasi perlakuan yang diterapkan pada penelitian ini meliputi konsentrasi NaOH dan suhu perendaman pada tahap purifikasi nata de coco, dimana konsentrasi basa dikondisikan yaitu 1%,5%, 10% dan suhu perendaman 2°C,27°C, 100°C.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penampakan warna dari nata de coco kering setelah purifikasi tidak ada bedanya dan semua perlakuan dimana seluruh sampel memiliki warna putih opaque sedangkan tekstur permukaan dari lembaran nata menjadi lebih kasar dan keras sesuai dengan bertambahnya konsentrasi basa yang digunakan.
Kadar air nata de coco berkisar antara 0.98%-3.13%. Pengukuran kadar air ini penting untuk proses esterifikasi yang menghendaki tidak adanya air dalam reaksi dan kadar abu nata kering berkisar antara 3.69%-5.8%. Dari hasil purifikasi nata de coco diperoleh indikasi bahwa kadar selulosa menurun dengan bertambah tingginya suhu perendaman. Kadar selulosa berkisar antara 41.95%-69.00% dengan nilai tertinggi pada perlakuan basa 1% dan suhu 1°C. Kadar air selulosa asetat berkisar antara 0.65%-1.68% dengan kadar asetil selulosa berkisar antara 11.76%-25.25%. Rendemen yang dihasilkan berkisar antara 4.08%-4.78%.
Untuk menyimpulkan perlakuan terbaik maka diambil kriteria kadar asetil selulosa asetat tertinggi yang diperoleh dari perlakuan konsentrasi basa 1% dan suhu perendaman 2°C dengan kadar sebesar 25.25%, kriteria ini diambil karena tercantum pada SNI 06-2115-1991. Namun demikian kadar asetil yang dihasilkan masih dibawah standar yang dikeluarkan sebesar 39%-40% sehingga dapat disimpulkan bahwa produk tersebut berupa ester selulosa.
Hasil dari analisa IR terlihat bahwa sampel nata de coco memiliki gugus fungsional OH, ikatan C-H dan gugus C-O yang merupakan rumus bangun selulosa sedangkan produk selulosa asetat memiliki gugus tambahan yaitu gugus ester yang muncul pada panjang gelombang 1735-1750 cm²¹.
