Respon Induk Domba Priangan dan Ekor Gemuk terhadap Penyerentakan Berahi Dengan Pfostagladin (F2a) dan Waktu Kawin Yang Berbeda Secara Kawwin Alam
View/ Open
Date
1988Author
Tunggadewi, Hesti Rejeki
Wiradarya, tantan R.
Taurin, M. Buyung
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di Perkebunan Murbei, Cimalati, Kabupaten Sukabumi, mulai tanggal 8 April sampai 31September 1987.
Tujuan penelitian adalah untuk melihat respon induk domba Priangan dan Ekor. Gemuk setelah berahinya diserentakkan dengan prostaglandin (Faa) dan saat pengawinan yang tepat.
Tujuh belas ekor induk domba Priangan dan 20 ekor Induk Ekor Gemuk dibagi atas empat waktu kawin yang berbeda yaitu 12, 16, 20 dan 24 jam setelah awal berahi terdeteksi. Sebagai domba pemacak digunakan dua ekor domba Suffolk, dan sebagai pengusik dipakai empat ekor domba Priangan.
Hasil yang diperoleh dianalisa dengan Uji Chi Square, Uji-t dan analisa Sidik Ragam. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa domba Priangan dan Ekor Gemuk berhasil berahi 100 % setelah disuntik PGF2a.
Saat pengawinan yang tepat dilakukan adalah 12 jam setelah awal berahi pada domba Ekor Gemuk dengan kebun- tingan 80%, sedangkan pada Priangan adalah 20 jam setelah awal berahi dengan kebuntingan 80%. Namun berdasarkan analisa statistik pembedaan waktu kawin setelah pemberi an PGFza tidak mempengaruhi angka kebuntingan domba.
Lama kebuntingan rata-rata adalah 151.6 ± 9.2 hari pada domba Priangan dan 156.6 ± 13.5 hari pada Ekor Gemuk. Litter size domba Priangan adalah 1.44±0.53 dan Ekor Gemuk 1.33 0.45, sedangkan secara statistik tidak nyata. Bobot lahir rata-rata domba Priangan dan Ekor Gemuk adalah. 1.76 0.30 kg dan 1.89 +0.36 kg, walaupun secara statis- tik tidak nyata terpengaruh. Kelahiran tunggal Priangan dan Ekor gemuk lebih banyak daripada kembar domba dua yaitu 55.55 % dan 66.67%, sedangkan secara statistik tidak nyata berbeda….