dc.description.abstract | Hasil analisis kualitatif natrium benzoat pada sampel saus sambal dan
minuman dalam kemasan menunjukkan bahwa kedua sampel tersebut positif
mengandung natrium benzoat. Hal ini ditandai dengan terbentuknya endapan
feribenzoat yang berwarna salmon di setiap ulangan yang dilakukan. Dapat
disimpulkan bahwa metode analisis kualitatif yang mengacu pada AOAC tahun
1999 dapat diterapkan.
Berdasarkan analisis kuantitatif pada larutan natrium benzoat +1000 ppm,
diperoleh rata-rata konsentrasi benzoat pada perlakuan 1 sebesar 970.61 ppm,
pada perlakuan 2 sebesar 944.51 ppm, dan pada perlakuan 3 sebesar 954.55 ppm.
Standar deviasi pada perlakuan 1 sebesar 26.08 ppm, pada perlakuan 2 sebesar
15.18 ppm, dan pada perlakuan 3 sebesar 7.63 ppm. Nilai RSD perlakuan 1
sebesar 2.69 %, perlakuan 2 sebesar 1.61 %, dan perlakuan 3 sebesar 0.80 %.
Ketiga nilai RSD ini masih dapat diterima karena lebih kecil daripada RSD
Horwitz. Perlakuan 1 memiliki persen recovery tertinggi yaitu sebesar 98.32 %,
diikuti oleh perlakuan 3 sebesar 96.15 %, dan perlakuan 2 sebesar 95.14 %.
Berdasarkan uji t, uji F dan ANOVA yang dilakukan, didapatkan kesimpulan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata di antara ketiga perlakuan tersebut
(p>0.01). Berdasarkan pada uji statistik yang dilakukan dan dengan pertimbangan
biaya yang dikeluarkan untuk analisis maka dipilihlah perlakuan 3 untuk
digunakan pada analisis selanjutnya.
Hasil analisis kadar natrium benzoat pada saus sambal dengan metode
ekstraksi labu pemisah menunjukkan bahwa rata-rata konsentrasi natrium benzoat
pada saus sambal sebesar 796.34 ppm, dengan nilai standar deviasi sebesar 24.84
ppm dan nilai RSD sebesar 3.12 %. Berdasarkan analisis kadar natrium benzoat
dengan metode ekstraksi shaker didapatkan rata-rata konsentrasi natrium benzoat
sebesar 817.46 ppm dengan nilai standar deviasi sebesar 23.85 ppm dan nilai RSD
sebesar 2.92 %. Dari data tersebut terlihat bahwa konsentrasi natrium benzoat
yang terukur dengan penggunaan metode ekstraksi shaker lebih tinggi daripada
dengan metode ekstraksi labu pemisah dan nilai RSDnya lebih kecil, yang
menandakan ketelitiannya lebih tinggi. Nilai RSD yang didapat lebih kecil
daripada RSD Horwitz, karena itu nilai RSD ini dapat diterima. Analisis yang
dilakukan oleh laboratorium yang terakreditasi, didapat nilai konsentrasi natrium
benzoat sebesar 839.00 ppm dengan standar deviasi sebesar 14.40 ppm dan RSD
sebesar 1.72 %. Berdasarkan uji t, F, dan ANOVA, diperoleh kesimpulan bahwa
tidak terdapat perbedaan rata-rata dan standar deviasi yang signifikan di antara
metode ekstraksi labu pemisah, metode ekstraksi shaker, dan metode laboratorium
terakreditasi (p>0.01). | |