dc.description.abstract | Minyak pelumas digunakan dalam suatu mesin yang berfungsi melapisi antara dua permukaan bagian mesin. Prinsip utama dari pelumasan adalah untuk menjaga lapisan permukaan mesin tetap dapat beroperasi tanpa menimbulkan keausan dan panas pada mesin, sehingga diperlukan minyak pelumas untuk meminimalkan peristiwa tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka diperlukan minyak pelumas yang memiliki viskositas yang sesuai dengan kebutuhan mesin dan nilai viskositasnya stabil atau tidak terpengaruh oleh perubahan suhu. Karateristik minyak yang dapat menunjukkan nilai perubahan viskositas minyak akibat pengaruh suhu adalah indeks viskositas.
Umumnya minyak pelumas yang diproduksi saat ini berasal dari minyak mineral. Minyak pelumas yang berasal dari minyak mineral memiliki sifat nonrenewable dan mencemari lingkungan karena sulit didegradasi secara alami. Oleh karena itu diperlukan alternatif pengganti minyak pelumas konvensional yaitu minyak nabati. Penggunaan minyak nabati yaitu minyak jarak, minyak jarak terdehidrasi dan minyak kedelai diharapkan dapat meningkatkan sifat atau kualitas pelumasan terutama indeks viskositas. Minyak jarak memiliki viskositas yang tinggi dan relatif lebih stabil terhadap pengaruh suhu, minyak jarak terdehidrasi mengandung ikatan rangkap terkonjugasi sehingga mudah terpolimerisasi melapisi permukaan mesin dan minyak kedelai memiliki ikatan rangkap pada asam lemak linoleat dalam jumlah besar oleh karena itu mudah terpolimerisasi pada suhu tinggi sehingga dapat mempertahankan viskositas minyak. Penggunaan minyak jarak, minyak jarak terdehidrasi dan minyak kedelai diharapkan dapat meningkatkan indeks viskositas sebagai bahan dasar pelumas.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi pengaruh minyak jarak, minyak jarak terdehidrasi dan minyak kedelai terhadap indeks viskositas minyak campuran serta mendapatkan persamaan hubungan parameter fisikokimia dari proses penambahan minyak kedelai ke dalam campuran minyak jarak dan
minyak jarak terdehidrasi. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, pencampuran minyak jarak terdehidrasi, minyak kedelai dan minyak jarak. Rancangan percobaan yang digunakan pada tahap pertama ini adalah faktorial dua taraf dengan tiga faktor perlakuan yaitu minyak jarak terdehidrasi (X₁) dengan nilai rendah dan tinggi masing-masing 15 dan 50 ml, minyak kedelai (X2) sebesar 35 dan 50 ml serta minyak jarak (X3) sebesar 20 dan 50 ml. Kedua, penambahan minyak kedelai sebanyak 40, 100, 120, 150 dan 200 ml ke dalam campuran minyak jarak dan minyak jarak terdehidrasi. Rancangan percobaan yang digunakan pada tahap dua adalah
metode pencocokan kurva. ... | id |