Penggunaan limbah kecap ikan sebagai sumber lemak dalam pakan ikan patin, Pangasius hypopthalmus
View/ Open
Date
2005Author
Kadir, Mohammad
Jusadi, Dedi
Setiawati, Mia
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan minyak
limbah kecap ikan sebagai sumber lemak dalam pakan terhadap kinerja
pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypopthalmus). Ikan dengan bobot awal rata-
rata individu 9,4±0,1 g dimasukkan ke dalam akuarium ukuran 50x40x35 cm yang
dirangkai menggunakan sistem resirkulasi. Untuk masing-masing akuarium
dimasukkan ikan patin sebanyak 15 ekor. Pemeliharaan dilakukan selama 60 hari
dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak tiga kali secara at satiation.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan
empat perlakuan dan tiga ulangan. Pakan yang diujikan pada penelitian ini
menggunakan campuran lemak yang berbeda, diantaranya minyak ikan, minyak
sawit dan minyak limbah kecap ikan sebagai perlakuan. Komposisi minyak
limbah kecap ikan pada masing-masing perlakuan A, B, C dan D berturut-turut
sebanyak 0%, 1%, 2% dan 3% sebagai substitusi untuk minyak ikan dan minyak
sawit.
Selama masa pemeliharaan bobot biomassa ikan meningkat dari 141±0,6 g
menjadi 435,5 610,3 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
minyak limbah kecap ikan dapat meningkatkan konsumsi pakan dan pertumbuhan
relatif secara signifikan dibanding dengan perlakuan tanpa penggunaaan minyak
limbah kecap ikan. Tingkat konsumsi pakannya untuk perlakuan A adalah 502,6
g, sedangkan perlakuan B, C dan D berturut-turut adalah 607,2; 572,2 dan 609,3
g, sementara nilai pertumbuhan relatif perlakuan A adalah 208,5% dan perlakuan
B, C serta D berturut-turut 297,6%; 279,2% dan 332,7 %. Sejalan dengan itu,
retensi protein, retensi lemak dan tingkat efisiensi pakan memiliki kecenderungan
semakin meningkat dengan peningkatan minyak limbah kecap ikan. Untuk retensi
protein, pada penggunaan minyak limbah kecap ikan sampai 3% (pakan D)
memiliki nilai yang tertinggi (44,4 %) dan berbeda dengan perlakuan tanpa
penggunaan minyak limbah.kecap ikan (pakan A). Nilai retensi lemak yang
diperoleh untuk masing-masing perlakuan adalah A (92,5%); В (137,1%); C
(116,3) dan D (130,0%), dimana menunjukkan perbedaan yang nyata antara
perlakuan A dengan perlakuan B dan D. Begitu juga dengan efisiensi pakan yang
dihasilkan dimana perlakuan A dengan tingkat efisiensi 58,5% berbeda dengan
perlakuan penggunaan minyak limbah kecap ikan (B, C dan D) yang memiliki
nilai lebih tinggi yaitu berturut-turut 69,2 %; 68,5% dan 77%. Untuk
kelangsungan hidup, memperoleh nilai sampai 100%.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa minyak limbah kecap ikan dapat digunakan sebagai sumber lemak dalam pakan ikan patin menggantikan minyak ikan dan minyak sawit sampai 3% dari total pakan.