| dc.description.abstract | Manajemen pakan sapi perah sangat erat hubungannya dengan ketersediaan sumber hijauan. Pengalihfungsian lahan untuk kawasan bisnis, perkantoran, pemukiman dan fasilitas-fasilitas wisata membuat lahan hijauan semakin sempit. Sumber hijauan semakin sulit didapat sehingga dapat mempengaruhi jumlah pakan yang diberikan pada sapi perah. Keterbatasan sumber hijauan tersebut menuntut peternak untuk mencari solusi agar sapi perah yang dipelihara tetap berproduksi secara ekonomis.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari tentang manajemen pakan di daerah-daerah peternakan yang lahan hijauannya dialihfungsikan menjadi kawasan bisnis, perkantoran, pemukiman dan fasilitas-fasilitas wisata, yaitu di Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan dan Kecamatan Cisarua, Bogor. Penelitian dilakukan selama bulan Maret dan Mei-Juli 2005. Pengambilan data menggunakan metode survey dan wawancara dengan peternak. Data diperoleh dari 33 peternak, masing- masing 9 peternak di Kuningan Timur yang mewakili Setiabudi, Jakarta Selatan dan 24 peternak Cibeueum yang mewakili Cisarua, Bogor. Data yang dicatat meliputi bobot badan, cara pemberian pakan (yaitu frekuensi dan waktu pemberian pakan), jumlah pemberian pakan hijauan dan konsentrat, konsumsi pakan, produksi susu harian, cara mendapatkan pakan, biaya pakan dan harga jual susu. Analisis kualitas susu, yaitu kadar lemak dan berat jenis susu dilakukan terhadap empat peternak di masing-masing lokasi penelitian, sedangkan data populasi sapi perah, profil lokasi penelitian serta kandungan nutrisi pakan yang diberikan pada kedua daerah peternakan merupakan data sekunder... | id |
