dc.description.abstract | Integrasi peternakan sapi bali merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan potensi luas lahan dari kebun kelapa sawit. Penelitian dilakukan di peternakan rakyat di Lagan Jaya SP 1 Tiumang Dharmasraya, Sumatera Barat pada bulan Februari hingga April 2023. Tujuan penelitian ini menganalisis sistem pemeliharaan yang paling efektif diterapkan dalam memanfaatkan potensi luasan kebun sawit. Metode yang digunakan yaitu wawancara dan studi literatur yang dianalisis secara deskriptif. Pola pemeliharaan yang diamati adalah sistem pemeliharaan secara ekstensif dan semi intensif, dengan 3 indikator yang akan diamati yaitu Calving Interval, tingkat kematian pedet dan Body Condition Score (BCS). Hasil penelitian menunjukkan jarak beranak pada sistem pemeliharaan ekstensif lebih baik dengan rentang hanya 12-14 bulan serta nilai BCS yang lebih tinggi. Namun, pemeliharan secara ekstensif memberi resiko ancaman kematian pada pedet lebih tinggi. Pemeliharaan semi intensif lebih cocok untuk menekan kematian pedet. Sistem pemeliharaan ekstensif cocok diterapkan pada pemeliharaan di area perkebunan kelapa sawit karena terbukti sapi yang dipelihara secara ekstensif memiliki jarak beranak yang singkat dan memiliki nilai BCS yang lebih baik, namun harus ada perbaikan pada manajemen pemeliharaan pedet. Kata kunci: ekstensif, integrasi, kelapa sawit, sapi bali, semi intensif | id |