Pertumbuhan dan produksi larva cacing darah chironomus sp. pada media yang dipupuk kotoran ayam dosis 1,0-2,5 gram/liter
View/ Open
Date
2005Author
Parlinggoman, Badia Raja
Shafruddin, Dadang
Sumantadinata, Komar
Metadata
Show full item recordAbstract
Sejenis pakan alami yang memiliki keistimewaan dan penting bagi berbagai jenis ikan dan udang adalah cacing darah yaitu larva serangga yang termasuk dalam famili Chironomidae atau biasa disebut Chironomus. Larva Chironomus ini memiliki kandungan protein yang tinggi, mencapai 60% yang mudah dicerna ikan dan mengandung pigmen karoten berupa astaxanthin. Larva Chironomus banyak terdapat di perairan yang mengandung bahan organik tinggi. Produksi larva Chironomidae dapat ditingkatkan dengan pemberian pupuk dalam interval tertentu dengan jumlah yang tepat. Pemupukan ini diharapkan dapat meningkatkan kesuburan kolam hingga mencapai batas kualitas air yang dapat ditoleransi larva, sehingga selanjutnya diikuti oleh peningkatan makanan dan produktivitas larva Chironomus. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai tingkat dosis kotoran ayam terhadap pertumbuhan ukuran dan populasi larva Chironomus pada sistem kultur terbuka.
Empat tingkatan dosis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 1,0 gram/ liter (Dosis A), 1,5 gram/liter (Dosis B), 2,0 gram/ liter (Dosis C), 2,5 gram/liter (Dosis D). Larva yang dikultur bersumber dari induk (imago) yang dipelihara dalam tempat khusus berupa baki plastik berukuran 50 x 30 x 3 cm dengan larva dalam berbagai stadia dan juga dari lingkungan alam di lokasi penelitian. Larva ini dipelihara dalam setiap bak plastik ukuran 60 x 60 x 10 cm selama 30 hari. Pemupukan dilakukan sebanyak dua kali selama pemeliharaan, yaitu pada saat persiapan (hari ke-0) dan hari ke-14.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada Dosis D menghasilkan populasi pada minggu ke-3 dan produksi rata-rata pada minggu ke-4 yang lebih tinggi dibandingkan ketiga dosis lainnya, masing-masing sebesar 19.680 individu dan 88,44 gram/ m² (P<0,05). Selain itu berat individu rata-rata pada minggu ke- 4, persentase sebaran ukuran 1,0-1,4 (larva instar IV) pada minggu ke-3 dan jumlah kantung telur yang dihasilkan lebih baik dibanding dosis lainnya. Sesuai hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan dengan dosis 2,5 gram/ liter adalah dosis terbaik yang memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi larva Chironomus sp.
