karakteristik semen sapi Simmental dan sapi Limousin pada kondisi cuaca yang berbeda
View/ Open
Date
2012Author
Muttakhin, Dimas
Komariah
Arifiantini, R. Iis
Metadata
Show full item recordAbstract
Teknologi inseminasi buatan (IB) merupakan salah satu upaya untuk
peningkatan produktivitas untuk mendukung penyediaan daging sapi di Indonesia.
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas ternak adalah iklim yang dapat
memengaruhi ternak secara langsung dan tidak langsung. Saat ini perubahan iklim
menjadi persoalan global yang melibatkan banyak negara dan banyak disiplin ilmu
untuk mengatasinya.
Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil evaluasi semen segar dari 15
ekor sapi Simmental berumur 4-10 tahun dan 18 ekor sapi Limousin berumur 3-10
tahun yang di produksi tahun 2009-2010. Teknik evaluasi dilakukan oleh teknisi
sesuai standar oleh Balai Inseminasi Buatan Lembang. Data sekunder iklim diperoleh
dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika stasiun cuaca Lembang.
Data evaluasi semen segar yang dikoleksi ditabulasikan pada kelompok yaitu:
kelompok curah hujan yang berbeda pada bulan basah (curah hujan>200 mm); bulan
kering (curah hujan<100 mm) dan bulan lembab (100<curah hujan<200 mm),
kelompok kelembaban yang berbeda yaitu pada RH <85%; 85%<RH<88%;
RH>88% dan pada suhu lingkungan yang berbeda yaitu T<20,5 oC; 20,5<T<21 oC;
T>21 oC. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan metode korelasi
Pearson. Pengolahan data menggunakan General Linear Model (GLM) pada program
SPSS 16 . Hasil yang didapat memperlihatkan adanya pengaruh cuaca terhadap
karakteristik semen yang dihasilkan selama pengamatan walaupun secara umum,
karakteristik semen masih dalam keadaan normal dan tidak ada perbedaan yang besar
kecuali pada nilai volume dan konsentrasi spermatozoa yang mempunyai variasi data
yang cukup besar. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya respon individu yang
berbeda pada ternak dan tidak adanya perubahan yang nyata pada cuaca di daerah
Lembang selama pengamatan kecuali pada curah hujan. ...