Show simple item record

dc.contributor.advisorSugandi, Dawan
dc.contributor.advisorAmrullah, Ibnu Katsir
dc.contributor.authorLaksminingtyas
dc.date.accessioned2024-01-22T04:43:18Z
dc.date.available2024-01-22T04:43:18Z
dc.date.issued1985
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135463
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan di Laboratorium Ternak Unggas, Balai Penelitian Ternak, Bogor, yang berlangsung sejak tanggal 4 September sampai dengan 25 Desember 1984. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh tingkat substitusi ransum komersial ayam pedaging dengan dedak halus terhadap performans ayam kampung. Tiga ratus dua puluh ekor ayam dipelihara selama 15 minggu terdiri dari 160 ekor jantan dan 160 ekor ayam betina. Tiga minggu pertama ayam tidak dikenakan perlakuan, selanjutnya baru dikenakan perlakuan. Masing-masing ayam ini dibagi menjadi 20 kandang dengan tingkat kepadatan delapan ekor per kandang, dengan menggunakan kandang ukuran 0.4 x 0.8 x 0.6 m. Ransum dan air minum diberikan adlibitum. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial 3 x 2 dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah macam ransum perlakuan dan faktor kedua adalah faktor jenis kelamin. Pada setiap ulangan masing- masing digunakan delapan ekor ayam yang dikandangkan dengan sistem "cage". Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ransum dan jenis kelamin berpengaruh sangat nyata (PL 0.01) terhadap konsumsi ransum. Interaksi antara ransum perlakuan dengan jenis kelamin menunjukkan hasil tidak berbeda nyata terhadap konsumsi ransum. Rataan konsumsi ransum ayam jantan 359.40 gral, sedangkan ayam betina sebesar 320.44 gram. Rataan konsumsi ransum ayam jantan sangat nyata lebih banyak dari ayam betina. (P0.01). Rataan konsumsi ransum tertinggi 0 diperoleh berturut-turut pada tingkat substitusi dedak halus %, 20%, 40%, 60% dan 80%. Pemberian ransum perlakuan dan jenis kelamin sangat nyata (P 0.01) mempengaruhi pertambahan bobot badan.. Antara kedua perlakuan tidak terdapat interaksi. Rataan pertambah- an bobot badan ayam jantan 86.21 gram, sedangkan ayam betina 69.93 gram. Rataan pertambahan bobot badan ayam jantan lebih tinggi dari ayam betina (P0.01). Rataan pertambahan bobot badan tertinggi diperoleh berturut-turut pada tingkat substitusi dedak halus dalam ransum sebanyak 0%, 20%, 40% 60% dan 80 %. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengaruh Jenis Kelamin Dan Tingkat Subtitusi Dedak Halus Dalam Ransum Komersial Ayam Pedaging Terhadap Performans Ayam Kampungid
dc.titlePengaruh Jenis Kelamin Dan Tingkat Subtitusi Dedak Halus Dalam Ransum Komersial Ayam Pedaging Terhadap Performans Ayam Kampungid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record