Produksi sifat dan Zinc-Fifat dari ekstrak dedak padi
View/ Open
Date
2005Author
Puspitasari, Agustyaningtyas
Toharmat, Toto
Hernaman, Iman
Metadata
Show full item recordAbstract
Dedak padi merupakan hasil ikutan dari penggilingan padi, yang biasa digunakan untuk pakan ternak, namun penggunaannya sangat dibatasi karena adanya asam fitat yang selama ini dianggap sebagai antinutrisi. Asam fitat dapat mengikat mineral kation yang bervalensi dua atau tiga, sehingga mineral tersebut menjadi tidak tersedia untuk dimanfaatkan oleh induk semang. Hal positif adanya asam fitat ialah asam fitat lebih kuat mengikat logam berat seperti Pb (timbal) dan Cd (Cadmium) dibandingkan mineral atau kation lain. Asam fitat juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah terjadinya penyakit kanker, serta sebagai sumber mineral fosfor dan vitamin B. Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi dedak padi sebagai bahan sumber asam fitat, karena kandungan asam fitat dalam dedak padi cukup tinggi yaitu sekitar 1-6%, dan asam fitat diharapkan menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi.
Fitat dedak padi diekstrak dengan larutan asetat 1% pada perbandingan 1:2 (dedak padi: larutan asetat). Satu kg dedak padi diaduk dalam dua liter larutan asetat 1% selama tiga jam, kemudian filtrat dipischkan dengan substrat menggunakan mesin cuci dengan merk Sanken yang berkapasitas 7 kg. Kadar fitat yang terkandung dalam dedak padi dan filtrat hasil ekstrak dianalisis. Kadar mineral Zn dan Mg dianalisis menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) dan mineral Fosfor (P) dianalisis menggunakan Spektrofotometer, namun sebelum dianalisis dilakukan preparasi wet ashing terlebih dahulu. Kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisa Deskriptif.
Data menunjukkan bahwa 7-8,5 gram fitat dari potensi 34,87 gram total fitat dapat diekstrak dari 1 kg dedak padi, filtrat yang dihasilkan 1,24-1,27 liter dari 2 liter larutan, dan 4,5 pH filtrat. Penambahan larutan ZnCl2 ke dalam filtrat membentuk komplek tak larut seperti Zn-fitat yang diindikasikan oleh meningkatnya bahan kering (BK) dan mineral Mg (Magnesium). Ekstraksi fitat dari dedak padi menggunakan 1% asam asetat dengan rasio 1:2 dan pemisahan filtrat dengan substrat menggunakan mesin cuci kurang optimum. ZnCl2 dapat mengendapkan fitat dalam filtrat menjadi Zn-fitat yang tak larut.