| dc.description.abstract | Di Indonesia, UKM memiliki peran penting terutama sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan ekspor. Tingkat produktivitas industri kecil ternyata masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan industry menengah dan industri besar. Hal ini antara lain terkait suatu kenyataan bahwa pada umumnya industri kecil dan industri rumah tangga di Indonesia masih banyak mengalami berbagai kendala. Kendala-kendala itu antara lain keterbatasan modal, teknologi dan sumber daya manusia yang berkualitas, dan faktor-faktor
penentu lain dalam pengembangan suatu bisnis. Kendala seperti di atas juga dialami oleh para pengrajin knalpot di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sumber-sumber ketidakefektifan dan ketidakefisienan dari Industri Kecil Knalpot (IKK), menghitung tingkat produktivitas IKK saat ini, memperkirakan tingkat produktivitas apabila dilakukan perbaikan, serta memberikan rekomendasi teknis untuk peningkatan produktivitas IKK.
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret sampai dengan Mei 2005 pada Sentra industri knalpot yang terdapat di Kampung Sayangan, Kelurahan Purbalingga Lor, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Penelitian ini diawali dengan pengidentifikasian permasalahan IKK untuk mencari penyebab yang dominan dengan menggunakan analisis sebab-akibat.
Pengukuran produktivitas dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio produktivitas. Sedangkan analisis deskriptif kuantitatif yang digunakan adalah dalam bentuk tabel-tabel distribusi frekuensi, tabulasi silang dan teknik analisis statistik non parametrik, yaitu analisis korelasi Rank Spearman denganmenggunakan program komputer Microsoft Excel dan SPSS 11.5 for Windows.Kemudian dilakukan kajian teoritis untuk memperoleh rekomendasi
yang lebih baik untuk mencapai peningkatan produktivitas.
Permasalahan utama yang dominan terjadi pada Industri Kecil Knalpot (IKK) Purbalingga, kaitannya dengan tingkat produktivitas adalah masalah tidak adanya standar harga yang berimplikasi terhadap pemasaran, kurangnya akses dan informasi terhadap sumber modal (bank), kesulitan dalam pengadaan bahan baku yang kontinyu dengan harga murah, masih menggunakan sistem pembukuan sederhana, serta penggunaan teknologi produksi yang masih pada tingkat kurang maju/moderen.
Analisis deskriptif yang dilakukan terhadap faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap produktivitas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, pengalaman usaha, serta intensitas masalah pemasaran tidak memiliki keterkaitan erat terhadap produktivitas. Sedangkan jenis bahan baku, produktivitas tenaga kerja dan sumber modal memiliki kecenderungan yang berbeda terhadap produktivitas. | id |
