Show simple item record

dc.contributor.advisorMangkuprawira, Sjafri
dc.contributor.authorCandra, Crispina Arumardi Puspita
dc.date.accessioned2023-11-15T09:08:12Z
dc.date.available2023-11-15T09:08:12Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132402
dc.description.abstractHasil sementara Sensus Pertanian 2003 menunjukkan fakta bahwa (1) sebagian besar rumahtangga di Indonesia menggantungkan hidup di sektor pertanian, (2) petani Indonesia semakin miskin sebagaimana terlihat dari meningkatnya jumlah rumahtangga petani gurem, baik secara absolut maupun berdasarkan persentase rumahtangga petani gurem terhadap rumahtangga petani pengguna lahan. Bagi petani berlahan sempit, besar kemungkinan penghasilan dari u sahatani saja tidak dapat mencukupi kebutuhan rumahtangganya sehingga mereka akan berusaha mencari penghasilan di luar usahataninya. Setiap petani akan berusaha memenuhi kebutuhan hidup dan memperbaiki tingkat hidupnya. Di Desa Gabuskulon, Kabupaten Indramayu sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Umumnya mereka masih merasa belum mampu mencukupi kebutuhan rumahtangganya dari hasil usahatani. Dengan demikian pekerjaan di luar usahatani menjadi alternatif pilihan mereka di masa- masa senggang kegiatan usahatani. Tingkat pemanfaatan tenaga kerja yang masih kurang dan produktivitas yang rendah, merupakan kondisi penyebab rendahnya pendapatan yang merupakan sumber kemiskinan suatu rumahtangga. Dengan adanya kondisi tersebut muncul pertanyaan apakah alokasi waktu anggota keluarga telah optimal, dalam arti tidak kurang dari waktu potensial yang seharusnya digunakan untuk bekerja, bagaimana tingkat partisipasi kerja dalam keluarga, sejauh mana kontribusi masing-masing sektor terhadap total pendapatan kepala keluarga dalam rumahtangga dan faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap curahan kerja dan pendapatan kepala keluarga pada sektor pertanian dan non pertanian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan pola aktivitas ekonomi keluarga petani, mengetahui kontribusi masing-masing sektor terhadap total pendapatan kepala keluarga, mengetahui tingkat partisipasi dan reit waktu kerja anggota keluarga dan mengetahui faktor-faktor dominan yang berpengaruh terhadap curahan kerja dan pendapatan kepala keluarga dalam keluarga pedesaan. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-September 2004 di Desa Gabuskulon, Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu. Data yang digunakan adalah data primer dari hasil wawancara terhadap keluarga petani dan data sekunder dari berbagai instansi terkait. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan model persamaan simultan yang diduga dengan metode 2SLS (Two Stage Least Square) dan diolah dengan program SAS 6.12 melalui prosedur Syslin. Berdasarkan karakteristiknya, keluarga contoh di Desa Gabuskulon rata- rata memiliki anggota keluarga sejumlah empat orang. Rata-rata umur suami dan istri di semua lapisan berada pada tingkat usia produktif ( 1565 tahun). Rata- rata tingkat pendidikan suami dan istri di daerah penelitian umumnya masih rendah, bahkan ada yang tidak tamat SD. Tingkat pendidikan anggota keluarga laki-laki dan perempuan lainnya umumnya sudah lebih baik. Sebagian dari mereka umumnya masih berada pada usia sekolah. Rata-rata penguasaan lahan pada keluarga lapisan I kurang lebih 2.14 hektar dan pada lapisan II 0.63 hektar. Keluarga pada lapisan III tidak menguasai lahan sama sekali. Mereka bekerja sebagai buruh tani untuk menghasilkan pendapatan keluarga…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEkonomi keluargaid
dc.titleCurahan Kerja dan Konstribusi Pendapatan Kepala Keluarga dalam Aktivitas Ekonomi Keluarga Pedesaan: studi Kasus di Desa Gabuskulon, Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu, Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record