dc.description.abstract | Minyak pala terpenless memiliki sifat lebih stabil dan lebih mudah larut dalam air, etanol dan pelarut lainnya. Oleh karena itu, minyak pala terpeneless memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Hal ini membuat PT. Alam Indoensia Raharja tertarik untuk mengembangkan produk minyak pala terpeneless. Penelitian ini berfokus membantu PT. Alam Indonesia Raharja mengembangkan bisnis model dengan BMC, dan menganalisis kelayakan pemdirian pabrik minyak pala terpeneless. Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif berupa observasi lapangan, wawancara, serta pengembangan model bisnis menggunakan BMC dan pendekatan kuantitatif berupa perkiraan perhitungan biaya untuk menganalisis kelayakannya. Berdasarkan hasil penelitian dengan kombinasi dari elemen BMC dan matriks SWOT diperoleh alternatif strategi yaitu pengembangan produk turunan minyak pala terpeneless, penambahan SDM, pengembangan website sebagai alat informasi, pemasaran produk minyak pala terpeneless, memperketat SOP penyulingan minyak pala, dan penambahan kerjasama dengan petani atau supplier minyak pala untuk bahan baku minyak pala terpeneless.. Kemudian didapatkan pabrik minyak pala terpeneless dikatakan layak untuk dijalankan dengan parameter NPV sebesar Rp21.590.514.492, parameter IRR sebesar 16,22%, parameter Payback Period sebesar 0,79 tahun, dan parameter B/C Ratio sebesar 1,23. | id |