Show simple item record

dc.contributor.advisorMulyono, Rini Herlina
dc.contributor.advisorInounu, Ismeth
dc.contributor.authorNikmah, Herminatun
dc.date.accessioned2023-11-15T03:10:05Z
dc.date.available2023-11-15T03:10:05Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132260
dc.description.abstractPersilangan antara domba Priangan dengan domba luar negeri (M Charollais dan St. Croix) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas domba Priangan dengan 'fdihasilkannya doinba persilangan. Balai Penelitian Ternak Ciawi sejak tahun 1995 mendatangkan pejantan domba St.Croix (H) dan menyilangkannya dengan domba Priangan (P) untuk menghasilkan domba HP yang mempunyai kerangka besar dan tetap dapat beradaptasi terhadap lingkungan Indonesia karena bulu wol yang rendah. Pada tahun 1996 didatangkan spe1ma beku domba Moulton Charollais (M) dan disilangkan dengan domba Priangan (P) untuk menghasilkan domba MP yang mempunyai produksi air susu banyak dan sifat keindukan baik. Pembentuk.an domba persilangan tiga bangsa (MHP dan HMP) diharapkan dapat beranak banyak dengan selang beranak pendek, produksi susu banyak serta kerangka tubuh relatif besar dan memiliki perdagingan yang lebih baik. Pertumbuhan prasapih harus mendapatkan perhatian yang sangat khusus karena pada pertumbuhan prasapih ini terjadi pertumbuhan kerangka· .yang optimal dari proporsi total bobot badan dan akan segera menurun pada waktu' sapih (Campbell dan Lasley, 1985), oleh karena itu diperlukan suatu rumus yang dapat menggambarkan pertumbuh&"1 prasapih. Rumus yang digunakan pada penelitian ini yaitu regresi esponensial. Penelitian dilaksanakan di Stasiun Penelitian Ternak, Balai Penelitian Temak Jalan Raya Padjajaran, Bogor. Penelitian dilakukan selan1a empat bulan dari bulan Mei sampai September 2003. Ternak yang digunakan yaitu anak domba hasil perkawinan interse-mating domba PP, HP, MP, HMP dan MHP pada jantan dan betina yang diberanakkan tunggal dan kembar dua pada periode prasapih. Regresi eksponensial (Wt = Wo ekt) sangat tepat digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan bobot badan anak domba prasapih pada semua jenis kelamin baik yang diberanakkan tunggal maupun kembar pada kelima kelompok domba yang diamati (PP, HP, MP, HMP, MHP). Hal ini dibuktikan dengan koefisien determinasi (R2 terkoreksi) yang tinggi. Pada jantan yang diberanakkan tunggal 93,9% - 99,00%; betina yang diberanakkan tunggal 93,1 % - 96,6%; jantan yang diberanakkan kembar 85,3% - 95,00% dan betina yang diberanakkan kembar 90,6% - 98.0%. Bobot saat diberanakkan (Wo) pada domba persilangan menunjukkan hasil yang selalu lebih baik dibandingkan dengan domba PP terkecuali pada domba HP betina yang diberanakkan tunggal dan pada domba HP yang diberanakkan kembar. Hal ini disebabkan efek dari heterosis, genotip anak dan efek maternal yang berbeda pada masing-masing kelompok domba. Urutan bobot sapih yang tidak sesuai dengan urutan bobot saat diberanakkan menunjukkan bahwa setiap domba mempunyai daya adaptasi yang berbeda-beda sebagai respon genotip terhadap Iingkungan. Domba PP mempunyai laju…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcDomba Prianganid
dc.subject.ddcPersilanganid
dc.titlePerbandingan Bobot Badan Domba Priangan dan Persilangannya (M. Charollais, St. Croix) Periode Prasapihid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record