Show simple item record

dc.contributor.authorSubarkah, Lulud Adi
dc.date.accessioned2010-05-06T00:30:32Z
dc.date.available2010-05-06T00:30:32Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/13218
dc.description.abstractPertanian terdiri dari enam sub sektor yaitu sub sektor tanaman perkebunan, tanaman pangan, hortikultura, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Salah satu sub sektor pertanian yang berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu hortikultura dengan nilai 21,17% pada tahun 2005. PT Saung Mirwan merupakan salah satu perusahaan agroindustri hortikultura, dimana sayuran lettuce head merupakan salah satu produk unggulannya. Pengukuran kinerja pada manajemen rantai pasokan bertujuan untuk mendukung tujuan, evaluasi kinerja dan penentuan aksi di masa depan pada tingkat strategi, taktik dan operasional. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kondisi rantai pasokan sayuran lettuce head, (2) menganalisis nilai tambah yang dihasilkan oleh setiap anggota pada rantai pasokan komoditas lettuce head, (3) menganalisis kinerja anggota rantai pasokan dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA), (4) membandingkan perbandingan kinerja aktual PT Saung Mirwan dengan nilai indikator Supply Chain Operations Reference (SCOR). Ruang lingkup penelitian terbatas pada mitra tani dan perusahaan. Jenis data terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara mendalam, observasi langsung, pengisian kuesioner, dan studi pustaka. Analisis kualitatif rantai pasokan lettuce head diperoleh dengan cara wawancara kepada perusahaan dan petani. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis nilai tambah dan pengukuran kinerja dengan menggunakan DEA yang dilakukan pada mitra tani dan produk lettuce head di PT Saung Mirwan. Rantai pasokan lettuce head terdiri dari anggota primer dan sekunder. Anggota primer terdiri dari mitra tani, PT Saung Mirwan, ritel atau restoran dan konsumen akhir. Anggota sekunder terdiri dari pihak yang menyediakan sarana untuk proses budidaya untuk petani dan pihak yang menyediakan sarana non sayur untuk PT Saung Mirwan. Produk lettuce head ada dua macam yaitu lettuce head yang dibungkus dengan plastik UV dan lettuce yang diolah menjadi lembaran- lembaran (fresh cut). PT Saung Mirwan melakukan kegiatan kemitraan dengan petani. Pasar dalam negeri lettuce head adalah supermarket dan restoran di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, dan Bandung. Kemitraan adalah strategi PT Saung Mirwan untuk mengatasi tingkat permintaan yang tinggi dan sumber daya lahan serta modal yang terbatas. Risiko yang dihadapi oleh mitra tani adalah risiko gagal panen yang diakibatkan oleh keadaan cuaca dan serangan hama penyakit. Risiko yang dihadapi PT Saung Mirwan adalah pengembalian barang dari ritel yang dikembalikan lagi kepada PT Saung Mirwan dan berkewajiban mengganti produk yang kualitasnya tidak sesuai pada pengiriman produk selanjutnya. Persentase keuntungan yang didapatkan mitra tani sebesar 46% per musim tanam dan harga pokok produksi per kg dari hasil panen sebesar Rp.1.500 dengan asumsi petani menanam lettuce head sebanyak 7.000 bibit per musim tanam. Perhitungan nilai tambah PT Saung Mirwan menunjukkan nilai tambah pada lettuce head yang dibungkus plastik UV, pada semester 1 sebesar 59,59% dan pada semester 2 sebesar 60,41%. Sedangkan nilai tambah lettuce head fresh cut, pada semester 1 sebesar 55,03% dan pada semester 2 sebesar 49,68%. Mitra tani yang tidak efisien kinerjanya pada tahun 2008 yaitu petani 2. Efisiensi petani 2 sebesar 82,07% pada semester 1 dan sebesar 85,38% pada semester 2. Analisis perhitungan efisiensi kinerja PT Saung Mirwan pada semester satu dan dua tahun 2008 menunjukkan bahwa kinerja PT Saung Mirwan untuk produk lettuce head menunjukkan nilai 100% atau efisien. Perbandingan kinerja pada lettuce head yang dibungkus dengan plastik UV sudah menunjukkan kinerja di atas nilai pembandingnya, dimana pembandingnya berasal dari data SCOR pada perusahaan makanan. Perbandingan nilai atribut kinerja pada lettuce fresh cut sudah menunjukkan kinerja di atas nilai pembanding. Atribut kinerja yang di bawah rata-rata nilai pembandingnya yaitu, kurangnya nilai pemenuhan pesanan sebesar 3,1% pada semester 1 dan 0,1% di semester 2 pada lettuce head fresh cut.id
dc.publisherIPB (Bogor Agriculture University)
dc.titleKajian Kinerja Rantai Pasokan Komoditas Lettuce Head (Lactuca Sativa) dengan Menggunakan Data Envelopment Analysis (Studi Kasus di PT Saung Mirwan, Bogor)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record