Pengaruh penggunaan bahan pengasap yang berbeda terhadap sifat fisikokimia dan organoleptik dendeng sapi asap
View/ Open
Date
2000Author
Arintowati, Anne
Nuraini, Henny
Wulandari, Zakiah
Metadata
Show full item recordAbstract
Daging merupakan bahan pangan yang memiliki nilai gizi tinggi dan zat nutriennya mudah diserap oleh tubuh. Disisi lain daging merupakan bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan, sehingga peningkatan produksi daging harus diikuti dengan peningkatan teknologi pengolahan dan pengawetan yang memadai. Dendeng merupakan salah satu bentuk awetan daging tradisional Indonesia. Dendeng sapi asap merupakan bentuk pengolahan dan pengawetan daging sapi alternatif dengan mengkombinasikan proses pengeringan dan pengasapan.
Proses pembuatan dendeng sapi asap meliputi pembersihan daging dari lemak dan jaringan ikat kemudian daging diiris dengan ketebalan 3 mm. Irisan daging direndam dalam larutan bumbu selama 24 jam, setelah itu dilakukan pengasapan pada suhu 60 °C, selama 2 jam. Bahan pengasap yang digunakan untuk pembuatan dendeng sapi asap adalah tempurung dan sabut kelapa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengasapan dengan bahan pengasap yang berbeda terhadap sifat fisikokimia dan organoleptik dendeng sapi asap.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola searah, dengan dua perlakuan yaitu pengasapan dengan menggunakan bahan pengasap tempurung dan sabut kelapa, dengan 3 ulangan. Parameter yang diamati antara lain adalah kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar fenol, penilaian warna dan uji organoleptik. Uji organoleptik yang digunakan adalah uji hedonik dengan 30 orang panelis tidak terlatih. Uji ini dilakukan untuk melihat tingkat kesukaan panelis terhadap rasa, warna, aroma, keempukan dan penampakan umum dendeng sapi asap. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik
ragam. Pengujian sifat fisikokimia dan organoleptik dendeng sapi asap menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata antara penggunaan bahan pengasap sabut dan tempurung kelapa terhadap kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar fenol, penilaian warna dan terhadap pengujian organoleptik rasa, warna, aroma, keempukan dan penampakan umum, sedangkan perbedaan yang sangat nyata ditunjukkan oleh kadar air dendeng sapi asap.
Tempurung dan sabut kelapa dapat dijadikan bahan pengasap yang baik pada pembuatan dendeng sapi asap. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa dendeng sapi yang diasap dengan kedua bahan pengasap tersebut memiliki tingkat penerimaan panelis yang baik.