Show simple item record

dc.contributor.advisorAdhi, Andriyono Kilat
dc.contributor.authorMillaty, Marosimy
dc.date.accessioned2023-11-13T03:05:26Z
dc.date.available2023-11-13T03:05:26Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131810
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi kondisi pasar tuna di Amerika Serikat dan perkembangan ekspor tuna Indonesia ke Amerika Serikat, (2) mengidentifikasi perkembangan kasus penolakan ekspor tuna ke Amerika Serikat serta faktor penyebab penolakan tersebut, dan (3) mengidentifikasi cara untuk mengatasi penolakan ekspor tuna ke Amerika Serikat. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu pengumpulan data, pengelompokan data, dan analisis data. Analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan metode content analysis terhadap dokumendokumen terkait. Pada content analysis, analisis dilakukan terhadap substansi jumlah kasus penolakan ekspor tuna oleh US - FDA dan identifikasi cara untuk mengatasi penolakan tersebut. Hasil pengumpulan data menunjukkan bahwa selama tahun 2003 - 2011 Indonesia mengalami 2475 kasus penolakan produk perikanan di AS oleh US - FDA. Hasil pengelompokan data menunjukkan bahwa produk perikanan Indonesia yang mengalami penolakan di AS terdiri dari tuna 930 kasus, udang 599 kasus, kakap 367 kasus, kepiting 223 kasus, dan perikanan lainnya seperti mahi-mahi, gurita, kerapu, marlin, tenggiri, barramundi, nila, nuri, kaisar, bandeng, jambrong, ikan air tawar sebanyak 356 kasus. Hasil analisis data penolakan produk perikanan Indonesia oleh US - FDA selama tahun 2003 – 2011 menunjukkan bahwa tuna merupakan produk perikanan dengan jumlah kasus penolakan terbanyak. Alasan terjadinya kasus penolakan tuna Indonesia oleh US - FDA tersebut mayoritas disebabkan karena alasan filthy (52 persen), salmonella (33 persen), histamine (8 persen), dan lainnya (7 persen). Perkembangan kasus penolakan ekspor tuna Indonesia oleh AS selama tahun 2003 - 2011 cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kasus penolakan tuna Indonesia oleh US - FDA paling tinggi terjadi pada tahun 2011 sebanyak 212 kasus dan paling sedikit terjadi di tahun 2005 sebanyak 31 kasus. Maraknya kasus penolakan tuna ekspor oleh US - FDA tentu merupakan koreksi tersendiri bagi industri perikanan khususnya tuna di Indonesia. Pembinaan secara rutin dan keberlanjutan mutlak diperlukan untuk menciptakan kinerja perikanan Indonesia yang lebih profesional. Selain pembinaan, hal yang perlu diperhatikan adalah berbagai faktor lain yang dapat menyebabkan ikan tuna tidak memenuhi standar kualitas ekspor negara tujuan. Dimana faktor tersebut antara lain perbaikan mutu sumberdaya baik manusia maupun alam (nelayan dan sumberdaya tuna) serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap sarana dan prasarana.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and Development Studies - Agribusinessid
dc.titleIdentifikasi Penolakan Ekspor Tuna Indonesia oleh Amerika Serikat Tahun 2003 - 2011id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordTuna exportid
dc.subject.keywordFood and Drug Administration (FDA)id
dc.subject.keywordDescription Analysisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record