Show simple item record

dc.contributor.advisorFariyanti, Anna
dc.contributor.authorIsmira, Rheinja
dc.date.accessioned2023-11-13T02:13:55Z
dc.date.available2023-11-13T02:13:55Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131759
dc.description.abstractPenelitian dilakukan di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor yang dipilih secara langsung (purposive) dengan pertimbangan rata-rata penduduk adalah bermata pencaharian sebagai pengrajin tahu. Responden dipilih secara purposiveberdasarkan pihak yang dianggap paling baik dalam memberikan informasi dan dapat menjelaskan mengenai produksi tahu. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 35 orang untuk memenuhi aturan umum secara statistik yaitu ≥ 30 orang. Dari responden yang terkumpul, kemudian berdasarkan skala produksi yang dihasilkan maka responden dibagi menjadi tiga skala usaha yaitu kecil, menengah, dan besar. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama bulan Februari sampai Juni tahun 2012. Jenis data yang digunakan pada penelitian adalah data primer dan data sekunder dengan alat analisis data meliputi analisis penerimaan R/C rasio, NPM BKM, dan analisis fungsi produksi Cobb-Douglas. Karakteristik responden pengrajin tahu di Kecamatan Ciampea rata-rata berumur 40-49 tahun dengan tingkat pendidikan sampai Sekolah Dasar (SD). Rata-rata pengrajin tahu baik untuk skala besar, menengah dan kecil mempunyai jumlah keluarga tiga sampai enam orang, yang terdiri dari dua sampai empat orang anak. Pengalaman dan pengetahuan dalam membuat tahu yang dimiliki oleh pengrajin tahu secara keseluruhan sudah mencapai 10 tahun. Pendapatan yang diterima oleh para pengrajin tahu terdiri dari pendapatan kotor dan pendapatan atas total biaya. Pendapatan kotor yang diterima oleh pengrajin tahu skala besar, menengah, dan kecil memiliki nilai yang berbeda yaitu sebesar Rp 1.921.875,00, Rp 937.500,00, dan Rp 890.625,00, sehingga pendapatan total yang diperoleh skala besar adalah Rp 1.499.236,10, skala menengah adalah Rp 489.405,31, dan skala kecil adalah Rp 204.359,83. Nilai R/C rasio untuk usaha skala besar, menengah dan kecil memiliki nilai yang berbeda. Produksi tahu yang dilakukan oleh pengrajin tahu di Kecamatan Ciampea rata-rata telah mendapatkan keuntungan karena mempunyai nilai R/C rasio lebih dari satu. Nilai R/C rasio atas biaya produksi skala besar lebih efisien apabila dibandingkan dengan usaha skala menengah dan kecil, dengan nilai yaitu4,55. Nilai R/C rasio atas total biaya untuk usaha skala menengah senilai 2,09, sedangkan untuk usaha skala kecil senilai 1,30. Nilai rasio tersebut memberikan indikasi bahwa usaha skala besar lebih efisien dalam penggunaan total biaya dibandingkan dengan usaha skala menengah dan kecil. Analisis Cobb Douglas menunjukkan faktor-faktor produksi pada usaha tahu yang memberikan pengaruh nyata dan bernilai positif pada outputproduksi tahu adalah variabel kedelai, air, listrik, kunyit dan tenaga keja sedangkan yang berpengaruh nyata tetapi bernilai negatif yaitu variabel kayu bakar. Selain itu, nilai elastisitasnya menunjukkan decreasing return to scale yaitu skala penambahan inputyang tidak diimbangi secara proporsional oleh tambahan outputyang diperoleh. Selain faktor produksi yang diteliti, juga dianalisis mengenai Nilai Produk Marjinal (NPM) dan Biaya Korbanan Marjinal (BKM). Variabel yang dianalisis adalah air, listrik, kedelai, kunyit, dan tenaga kerja. Pemilihan variabel ini dikarenakan koefisien regresinya memiliki nilai positif terhadap produksi tahu. Dari analisis ini diperoleh bahwa variabel kunyit, tenaga kerja. air, listrik, dan kedelai belum efisien yang artinya harus menambahkan penggunaan agar mencapai nilai efisien. Suatu variabel akan dinilai efisien jika nilai mencapai sama dengan satu. Saran yang bisa diberikan pada penelitian ini adalah harga kedelai yang berfluktuasi dan cenderung naik berpengaruh nyata pada produksi tahu dan pendapatan pengrajin tahu untuk skala besar, menengah dan kecil. Harga kedelai yang berfluktuasi dapat diminimalisasi dengan peran pemerintah. Pemerintah dapat melakukan berbagai program untuk meningkatkan produksi kedelai menuju swasembada kedelai dan tetap memberikan perlindungan yang cukup terhadap petani, sehingga kedelai menjadi tanaman utama. Sedangkan seluruh skala usaha yang dijalankan agar mencapai keuntungan yang lebih besar maka dalam jangka panjang pengrajin tahu dapat memperluas modal kerja lewat akumulasi tabungan yang disisihkan dari keuntungan yang diterima atau bergabung dengan Primkopti.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomics and Development Studies - Agribusinessid
dc.titleAnalisis Efisiensi Produksi dan Pendapatan Pengrajin Tahu di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordTahuid
dc.subject.keywordIndustryid
dc.subject.keywordProduction Factorid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record