Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit usaha terkait sektor agribisnis (studi kasus pada PT BPR Gracia Mandiri kota Bekasi)
Abstract
penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi karakteristik responden kredit usaha dan menganalisis faktorfaktor
yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit usaha yang bergerak pada
sektor agribisnis di PT BPR Gracia Mandiri Kota Bekasi. Pemilihan lokasi
penelitian di PT BPR Gracia Mandiri ditentukan secara sengaja (purposive). Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang
diperoleh melalui wawancara langsung dan informasi dari instansi terkait dengan
penelitian. Penelitian dilakukan sejak April 2012 hingga Juni 2012, dengan
responden sebanyak 59 orang yang terdiri dari 46 orang debitur dengan kategori
lancar dan 13 orang debitur dengan kategori tidak lancar (menunggak) dalam
pengembalian kredit usaha.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan melalui analisis deskriptif
dengan menjabarkan satu persatu karakteristik responden dalam bentuk tabulasi
yang ditujukan untuk menunjang analisis kuantitatif. Sedangkan untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit,
digunakan model Analisis Regresi Logistik (Logit Biner) yang diolah dengan
software SPSS 17. Penelitian ini juga menggunakan analisis korelasi antar
variabel bebas (independent) untuk melihat keeratan hubungan dari masingmasing
variabel bebas. Berdasarkan hasil analisis korelasi yang diolah dengan
software Minitab 14, maka diketahui bahwa variabel status nasabah, jaminan
kredit, dan pendapatan bersih usaha memiliki koefisien korelasi lebih dari 0,5 atau dengan kata lain ketiga variabel tersebut memiliki hubungan yang kuat, sehingga
ketiga variabel tersebut tidak akan digunakan dalam analisis regresi logistik.
Pengeliminasian ketiga variabel tersebut ditujukan untuk menghindari terjadinya
multikolinieritas. Selain ketiga variabel tersebut, variabel status pernikahan dan
jenis usaha juga tidak digunakan dalam analisis regresi logistik, hal ini disebabkan
karena kedua variabel tersebut tidak dapat dibandingkan dalam populasinya.
Dimana hampir seluruh debitur telah menikah dan bergerak pada usaha off farm.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa karakteristik responden
kredit usaha baik responden dengan kategori lancar maupun menunggak sebagian
besar berjenis kelamin pria, berusia lebih dari 35-55 tahun, berpendidikan kurang
dari tujuh tahun, memiliki jumlah tanggungan keluarga antara 3-4 orang,
merupakan nasabah lama di BPR Gracia Mandiri, sebagian besar responden
bergerak pada usaha off farm, omset usaha lebih dari 5-15 juta rupiah per bulan,
dan pendapatan bersih usaha berkisar antara 1-4 juta rupiah per bulan, jangka
waktu pelunasan 12-36 bulan, frekuensi peminjaman kredit di BPR Gracia
Mandiri berkisar antara 1-2 kali, nilai jaminan lebih dari 55-95 juta rupiah, dan
tingkat suku bunga 27 persen per tahun. Sementara responden kredit usaha baik
debitur dengan kategori lancar maupun menunggak dapat dibedakan berdasarkan
faktor jarak rumah debitur, lama usaha, dan pendapatan bersih usaha, hal ini dapat
dilihat dari output hasil uji Chi-Square.
Faktor-faktor yang berpengaruh secara nyata (signifikan) terhadap
pengembalian kredit usaha pada selang kepercayaan 90 persen (α = 0,1) adalah
variabel lama usaha, omset usaha, plafond kredit, dan jangka waktu pelunasan
kredit. Dapat dilihat bahwa nilai P dari masing-masing variabel tersebut lebih
kecil dari tarafnyata 10 persen (P < 0,1), yakni sebesar 0,030, 0,27, 0,059, dan
0,024. Lama usaha, omset usaha, dan plafond kredit memiliki pengaruh yang
positif terhadap tingkat pengembalian kredit usaha. Artinya, semakin lama usaha
yang dijalankan, semakin tinggi omset usaha, dan semakin besar plafond kredit
yang diperoleh debitur maka peluang dan kecenderungan untuk dapat
mengembalikan kredit dengan lancar akan semakin tinggi, demikian juga
sebaliknya. Sementara variabel jangka waktu pelunasan kredit memiliki pengaruh
yang negatif terhadap tingkat pengembalian kredit usaha. Artinya, semakin lama
jangka waktu pelunasan kredit maka peluang untuk mengembalikan kredit secara
lancar akan semakin kecil.
PT BPR Gracia Mandiri disarankan agar lebih selektif dalam memutuskan
calon debitur yang akan menerima pinjaman dengan mempertimbangkan berbagai
hal khususnya faktor lama usaha, omset usaha, plafond kredit, dan jangka waktu
pelunasan kredit. Pihak BPR Gracia Mandiri juga harus memperhatikan
kelancaran usaha calon debitur sebelum memberikan kredit, menjalin komunikasi
yang baik dengan nasabah, membantu debitur dalam memecahkan permasalahan
yang dihadapi dalam mengelola usahanya. Memberikan plafond dan jangka waktu
pelunasan kredit yang ideal bagi debitur, memberikan informasi yang jelas terkait
dengan plafond dan jangka waktu pelunasan kredit karena kedua faktor tersebut
akan berpengaruh terhadap besarnya angsuran pokok maupun bunga yang harus
dibayar oleh debitur setiap bulannya.
Collections
- UT - Agribusiness [4401]