Analisis Faktor-Faktor yang Berkorelasi dengan Sikap Kewirausahaan Peternak Kelinci (Kasus: Koperasi Peternak Kelinci Kabupaten Bogor, Jawa Barat)
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis
tingkat sikap kewirausahaan peternak kelinci Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (2)
Menganalisis faktor-faktor yang berkorelasi dengan sikap kewirausahaan peternak
kelinci Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bogor. Waktu penelitian
dilaksanakan selama sebulan yaitu bulan Mei hingga bulan Juni 2012. Responden
penelitian adalah para anggota koperasi yang aktif yaitu sebanyak 50 orang
peternak. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi Rank Spearman. Data yang
digunkan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, penyimpan data elektronik,
dan alat pencatat. Untuk memastikan bahwa kuesioner yang digunakan dapat
dipercaya dan valid, maka dilakukan uji reliabilitas dan uji validitas. Hasil uji
reliabilitas menunjukkan Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,600, sedangkan untuk hasil uji validitas menunjukkan Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,500.
Hal ini berarti semua pertanyaan yang diujikan sudah reliabel dan valid.
Faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi sikap kewirausahaan
adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari umur,
pendidikan, minat berwirausaha, dan pengalaman beternak. Faktor eksternal
terdiri dari ketersediaan input, pelatihan, dan ketersediaan media informasi. Sikap
kewirausahaan diantaranya pemanfaatan peluang, berorientasi pada hasil,
kemampuan berinteraksi, bekerja keras, pengambilan risiko, percaya diri,
pengendalian diri, keinovatifan, dan kemandirian.
Hasil Penelitian ini adalah secara umum responden anggota Koperasi
Peternak Kelinci (KOPNAKCI) yang memiliki usaha ternak kelinci memiliki
tingkat sikap kewirausahaan dalam taraf sedang. Hal ini berarti bahwa peternak
kelinci anggota KOPNAKCI bersikap terhadap sembilan aspek pemanfaatn
peluang, orientasi hasil, kemampuan berinteraksi, bekerja keras, pengambilan
risiko, percaya diri, pengendalian diri, keinovatifan, dan kemandirian tergolong
kategori sedang.
Berdasarkan uji korelasi rank Spearman diketahui bahwa peubah-peubah
pada faktor internal saling bebas (tidak ada hubungan) dengan sikap
kewirausahaan secara keseluruhan dalam taraf kepercayaan 10 persen. Hal ini
berarti bahwa semakin tinggi umur, motivasi, pendidikan, dan pengalaman
beternak maka tidak akan selalu diikuti dengan semakin tinggi sikap
kewirausahaan. Faktor eksternal memiliki hubungan dengan sikap kewirausahaan
secara keseluruhan dalam taraf kepercayaan 10 persen, yaitu pada peubah
pelatihan dan ketersediaan media informasi. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
pelatihan dan ketersediaan media informasi, maka akan selalu diikuti dengan
semakin tinggi sikap kewirausahaan.
Collections
- UT - Agribusiness [4402]