Sistem penunjang keputusan perencanaan agroindustri terpadu berbasis tomat di kabupaten Bogor, Jawa Barat
Abstract
Salah satu tanaman hortikultura yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Tomat dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun dalam bentuk olahan, seperti saos tomat, pasta tomat, selai tomat, manisan tomat, dan juice tomat. Permintaan terhadap komoditi tomat, baik dalam. bentuk segar maupun dalam bentuk olahan, semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya pendapatan serta tingkat pendidikan masyarakat. Hal ini menunjukkan tingginya potensi bagi pengembangan komoditi tomat.
Alternatif yang dapat dipilih dalam memanfaatkan potensi komoditi tomat adalah dengan mengembangkan suatu agroindustri terpadu berbasis tomat yang mengolah tomat segar menjadi produk olahan. Pengembangan agroindustri terpadu merupakan konsepsi yang menempatkan kegiatan pertanian dan agroindustri sebagai satuan unit usaha yang berbasis teknologi, berwawasan nilai tambah, bersifat langgeng, dan berkembang atas kemampuan daerah dengan melibatkan sejauh mungkin kelompok masyarakat. Pertanian dan industri merupakan dua sektor yang saling terkait satu sama lain, namun mempunyai karakteristik yang berbeda.
Karakteristik komoditi hasil pertanian, yaitu bersifat voluminous (bulky), tergantung pada alam, bersifat musiman, mudah rusak, harga berfluktuasi secara tajam, dan pada umumnya hanya dapat menghasilkan produk secara optimal baik kualitas maupun kuantitas pada lokasi-lokasi tertentu. Sementara produk hasil suatu industri, karakteristik utamanya adalah harus ada jaminan kontinuitas bahan baku dengan kualitas yang baik, harga produk yang relatif stabil, dan fleksibilitas terhadap pengembangan diversifikasi jenis produk, dan berlokasi di sekitar pasar namun tetap
dekat dengan lokasi penghasil bahan baku utama. Dengan adanya perbedaan tersebut, maka diperlukan suatu perencanaan yang sistematis dan terorganisir yang dapat membantu para pengambil keputusan (decision maker) dalam membuat perencanaan agroindustri terpadu berbasis tomat. Model sistem penunjang keputusan merupakan salah satu alternatif pemecahan yang potensial dalam mengatasi permasalahan yang ada. Tujuan pengkajian ini adalah mempelajari berbagai faktor dan parameter yang mempengaruhi perencanaan agroindustri terpadu berbasis
tomat dan merancang model Sistem Penunjang Keputusan Perencanaan Agroindustri
Terpadu Berbasis Tomat, khususnya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sistem Penunjang Keputusan ini dirancang dalam suatu paket perangkat lunak komputer bernama TOMEPS 1.01, yang tersusun atas Pusat Pengolahan Sistem, Sistem Manajemen Basis Data Statis, Sistem Manajemen Basis Data Dinamis, Sistem Manajemen Basis Model, dan Sistem Manajemen Dialog. Sistem Manajemen Basis Model yang merupakan inti dari TOMEPS 1.01 terdiri dari 8 sub model, masing-masing
dijelaskan sebagai berikut. Sub Model Penentuan Lokasi Unggulan bertujuan untuk menentukan lokasi
yang cocok dijadikan tempat bagi usahatani tomat, berdasarkan kriteria ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat. Hasil perhitungan model ini menunjukkan bahwa lokasi unggulan tersebut adalah Kecamatan Megamendung, Cisarua, Ciawi, Cijeruk, Caringin, dan Babakan Madang…dst