Kandungan logam berat Hg (merkuri) Cd (kadmium), dan Pb (plumbum) pada udang windu (Penaeus monodon Fabricus) dari tambak tradisional dan intensif di Cirebon, Tangerang, dan Karawang

Abstract

Udang merupakan salah satu komoditi ekspor non migas, disamping harganya cukup tinggi, udang juga mempunyai pasaran luas di berbagai negara. Karena permintaan pasarnya cukup besar, udang saat ini tidak hanya ditangkap dari alam tetapi juga telah menjadi industri budidaya yang berkembang cukup pesat. Daerah pertambakan banyak menerima dampak dari aktivitas manusia, seperti masuknya limbah-limbah melalui sungai. Adanya kontinuitas pembuangan limbah yang memiliki sifat beracun dan akumulatif yang tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu, cepat atau lambat akan menimbulkan kerusakan lingkungan dan ekosistem perairan yang ada. Logam berat sebagai salah satu komponen yang terdapat dalam limbah industri menimbulkan masalah tersendiri, karena logam berat tidak terdegradasi dalam lingkungan. Biota air yang hidup dalam perairan yang tercemar oleh logam berat, secara biologis akan mengakumulasi unsur logam berat ke dalam jaringan tubuhnya. Makin tinggi kadar logam berat di suatu perairan, makin tinggi pula kadar yang terakumulasi dalam tubuh hewan air yang ada di dalamnya (Bryan, 1976). Apabila manusia mengkonsumsi hewan air tersebut secara terus menerus, maka akan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat Hg, Cd, dan Pb pada udang windu dari wilayah dan pola budidaya yang berbeda serta mengetahui perbedaan kandungan logam berat Hg, Cd, dan Pb yang disebabkan adanya pengaruh perbedaan wilayah dan pola budidaya.