Kajian transesterifikasi in situ biji jarak pagar (Jatropha curcas L.) pada berbagai kondisi operasi
View/ Open
Date
2010Author
Utami, Siska Widi
Ismayana, Andes
Kartika, Ika Amalia
Metadata
Show full item recordAbstract
Proses produksi biodiesel umumnya dilakukan melalui beberapa tahapan proses,
yaitu ekstraksi minyak dari bahan baku, pemurnian minyak, dan transesterifikasi minyak
menjadi biodiesel. Tahapan-tahapan proses yang harus dilalui dalam pembuatan
biodiesel ini menyebabkan rendahnya efisiensi dan tingginya konsumsi energi, yang
mengakibatkan tingginya biaya produksi biodiesel. Oleh karena itu perlu dikembangkan
proses pembuatan biodiesel yang bersifat sederhana, efisien dan hemat energi, serta
dapat menghasilkan biodiesel berkualitas tinggi melalui proses transesterifikasi in situ.
Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari proses transesterifikasi in situ biji
jarak pada berbagai kondisi operasi dengan mempelajari pengaruh suhu, kecepatan
pengadukan, dan waktu proses terhadap rendemen dan kualitas biodiesel yang
dihasilkan. Penelitian ini mencakup dua tahapan, yaitu tahap persiapan bahan baku dan
tahap penelitian utama. Tahap persiapan bahan baku menghasilkan biji jarak dengan
kadar air ≤1%, yang kemudian diperkecil ukurannya sampai 35 mesh. Biji jarak yang
sudah diperkecil ukurannya kemudian digunakan dalam tahap penelitian utama, yaitu
tahap transesterifikasi in situ. Kondisi operasi pada transesterifikasi in situ divariasikan
pada suhu 40, 50, dan 60ºC; waktu 3, 4, dan 5 jam; dengan kecepatan pengadukan 700,
800, dan 900 rpm. Perbandingan metanol/heksan/bahan (v/v/b) yang digunakan adalah
6:1:1 dan konsentrasi KOH 0.075 mol/liter metanol.
Analisis data menunjukkan bahwa suhu, kecepatan pengadukan, dan lama proses
tidak berpengaruh nyata terhadap rendemen dan viskositas biodiesel. Suhu, lama proses,
serta interaksi antar faktor suhu, kecepatan pengadukan, dan lama proses berpengaruh
nyata terhadap bilangan asam biodiesel. Sedangkan pada bilangan penyabunan dan
bilangan ester biodiesel, suhu serta interaksi antar faktor suhu dan kecepatan
pengadukan memberikan pengaruh yang nyata.
Berdasarkan hasil penelitian, kondisi transesterifikasi in situ yang
direkomendasikan untuk skala komersial adalah pada suhu 40ºC, kecepatan pengadukan
sebesar 700 rpm, dan waktu proses selama 3 jam (A1B1C1). Kondisi perlakuan ini
dipilih karena menggunakan energi yang lebih rendah dibandingkan perlakuan lainnya.
Hal ini didukung oleh hasil analisis statistik yang menunjukkan bahwa rendemen dan
viskositas yang dihasilkan tidak berbeda nyata pada setiap kondisi operasi yang
diterapkan, serta karakteristik biodiesel yang dihasilkan telah memenuhi Standar
Biodiesel Indonesia. Adapun nilai dari bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan
ester, dan viskositasnya pada kondisi proses ini masing-masing sebesar 0.49 mg KOH/g,
201.36 mg KOH/g, 200.87 mg KOH/g, dan 3.49 cSt.