| dc.description.abstract | Secara umum indust ban di Indonesia dewasa ini terus mengalami perkembangan. Sejak tahun 2001 hingga 2005, jumlah produksi ban di Indonesia terus mengalami peningkatan yang lebih besar dari 10 persen per tahunnya (APBI, 2006). Peningkatan jumlah produksi ban yang semakin meningkat dengan diiringi persaingan ketat dalam industri ban dalam negeri menyebabkan produsen berinovasi untuk mengembangkan produknya. Masing-masing perusahaan ban mengembangkan produk yang disesuaikan jenis kendaraan dan penggunaan kendaraan konsumennya.
PT. Goodyear Indonesia Tbk sebagai perusahaan yang pertama kali mempelopori industri ban di Indonesia telah meluncurkan ban Goodyear GT3 pada tahun 1999. Pada tahun 2002 hingga 2006 penjualan ban Goodyear GT3 secara nasional mengalami penurunan. Hal ini amat disayangkan karena rata-rata penjualan ban Goodyear GT3 selama lima tahun terakhir mencapai 30 persen dari total penjualan produk PCR (Divisi Pemasaran PT. Goodyear Indonesia Tbk, 2007)
Kota Bogor sebagai pusat lokasi produksi Goodyear dan saat ini Kota Bogor memiliki perkembangan jumlah mobil penumpang pribadi yang cenderung meningkat namun angka perjualan ban Goodyear GT3 di Kota Bogor pada tahun 2002 hingga 2004 terus mengalami penurunan walaupun PT. Goodyear Indonesia Tbk telah melakukan banyak strategi pemasaran seperti product warranty. pemasangan iklan pada niedia, penetapan harga yang kompetitif dan menjadi sponsor dalam pameran-pameran otomotif. Diduga strategi pemasaran yang dilakukan tidak sesuai dengan keinginan konsumen sehingga PT. Goodyear Indonesia perlu memahami kembali keinginan konsumennya. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui perilaku konsumen.
Penelitian ini bertujuan untuk (a) mengidentifikasi karakteristik konsumen ban dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen ban Goodyear GT3, (b) menganalisis sikap konsumen terhadap atribut ban Goodyear GT3. (c) menganalisis penilaian konsumen terhadap tingkat kepentingan dan kinerja serta atribut produk ban Goodyear GT3, dan (d) menyusun rekomendasi kebijakan pemasaran berdasarkan perilaku konsumen terhadap ban Goodyear GT3: Diharapkan penelitian ini menjadi informasi yang bermanfaat dalam
perumusan strategi pemasaran PT: Goodyear Indonesia Tbk. Penelitian dilaksanakan di dua jenis lokasi, yaitu: (a) tempat-tempat parkir
pusat perbelanjaan Kota Bogor (Plaza Bogor Indah, Palaza Jambu Dua, Plaza Botani Square, Plaza Ekalokasari dan Bogor Trade Mali) dan (b) toko-toko ban di Kota Bogor (Toko Oki Ban, Toko Sentra Servis Tigawe Lamindo, Toko Setia Jaya Ban, Toko Anda Ban dan Toko Jagorawi Motor). Pengambilan responden dilakukan dengan metode judgement sample, dengan jumlah responden sebanyak 100 responden. Proses analisa data menggunakan tabulasi deskriptif, analisis sikap multiatribut model Fishbein dan metode Importance-Performance Analysis (IPA).
Karakteristik umum responden ban Goodyear GT3 berpendidikan sarjana/S1 (47 persen) dan bekerja sebagai pegawai negeri (25 persen) atau pegawai swasta (21 persen) dengan range usia 25-34 tahun (54 persen). Kebanyakan responden telah menikah (73 persen) dan memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak empat orang (39 persen). Tingkat pendapatan mayoritas adalah 5-10 juta per bulan (42 persen) dan ban Goodyear GT3 tidak hanya digunakan oleh pelanggan-pelanggan setianya saja (54 person), namun tidak sedikit pula konsumen baru yang membeli ban ini (46 persen). Jenis kendaraan serta merk kendaraan mayoritas responden adalah minibus/MPV Toyota (31 persen). Sebagian besar responden menilai bahwa faktor lingkungan seperti
prestise dan situasi/waktu tidak berpengaruh dalam pengambilan keputusan
pembelian. Teman dekat dan keluarga merupakan kelompok terbanyak yang
menurut responden sebagai kelompok yang memperkenalkan ban Goodyear GT3
pertama kali. Responden juga menilai bahwa keluarga merupakan kelompok yang
memiliki pengaruh yang besar dalam pengambilan keputusan pembelian.
Pendapatan dan pengetahuan menjadi faktor perbedaan individu yang
mempengaruhi sedangkan pekerjaan tidak berpengaruh. Alasan terbesar
pembelian ban Goodyear GT3 yaitu karena merupakan ban original equipment.
Koran dan majalah menjadi media yang banyak dipilih responden namun media
tersebut tidak memiliki pengaruh dan berperan menginformasikan saja. Sebagian
besar responden menilai bahwa promosi dalam acara hanya berperan memberi
informasi.
Berdasarkan analisis sikap Fishbein didapatkan bahwa sikap keseluruhan responden terhadap produk ban Goodyear GT3 adalah cukup dan cenderung baik. Atribut dengan penilaian sikap yang terbaik yaitu keamanan sedangkan atribut dengan penilaian sikap yang terburuk yaitu promosi iklan.
Berdasarkan analisis IPA, didapatkan bahwa atribut-atribut yang termasuk ke dalam kuadran II, yaitu: daya cengkram, daya tahan (jarak tempuh), harga keamanan dan kemampuan mengerem. Atribut lokasi dan kapasitas menanggung beban ban Goodyear GT3 terletak pada kuadran I. Artinya, kedua atribut itu memiliki prioritas utama dalam perbaikan. Atribut-atribut yang termasuk ke dalam kuadran III (prioritas rendah), yaitu: ketersediaan, daya tahan terhadap kebocoran, tampilan alur telapak, promosi iklan, dan promosi dalam acara. Hanya dua atribut yang terletak di kuadran IV, yaitu tingkat kebisingan dan kenyamanan.
Rekomendasi kebijakan pemasaran mengacu hasil analisis. Untuk bauran produk tidak perlu diadakannya peningkatan kualitas daya tahan terhadap kebocoran tetapi informasi mengenai atribut ini sangat perlu disampaikan kepada konsumen sedangkan untuk bauran harga tetap mempertahankan pada tingkat harga sekarang (di bawah pesaing utamanya). Pada bauran distribusi, penambahan outlet-outlet di Kota Bogor sangat perlu dilakukan dan untuk bauran promosi diperlukan untuk mengatasi persepsi konsumen yang salah mengenai kualitas produk. | id |
