Show simple item record

dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.authorSari, Alisa Kartika
dc.date.accessioned2023-11-02T06:33:02Z
dc.date.available2023-11-02T06:33:02Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130240
dc.description.abstractPusat Perlebahan Nasional (Pusbahnas) merupakan salah satu lembaga yang bergerak dibidang perlebahan di Indonesia dibawah naungan Perum Perhutani. Produksi madu di Pusbahnas secara umum mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, namun peningkatannya tidak signifikan. Hal ini merupakan masalah bagi Pusbahnas karena produksi madu Pusbahnas tidak terlalu besar dibandingkan produksi madu pesaing. Madu Nusantara yang merupakan pesaing utama memproduksi madu± 500 ton per tahun, sedangkan madu Apriari Pramuka dapat memproduksi + 350 ton per tahun. Pusbahnas sendiri baru bisa memproduksi +40-45 ton per tahun, sehingga hanya memiliki pangsa pasar sekitar 5 persen. Permasalahan mendasar yang menjadi kendala saat ini adalah pemasaran madu Pusbahnas yang belum efisien, hal ini dikarenakan Pusbahnas belum memiliki orang-orang yang ahli di bidang pemasaran. Dengan tidak efisiennya kegiatan pemasaran berdampak pada keterbatasan produksi madu yang dihasilkan. Ini sangat disayangkan karena Pusbahnas mempunyai sumberdaya yang sangat mendukung. Menyikapi kondisi persaingan tersebut, Pusbahnas harus dapat mengetahui posisi produk di pasaran, mengoptimalkan produksi dan meningkatkan keunggulan bersaing dengan perusahaan sejenis. Hal ini akan mempermudah bagi Pusbahnas untuk menetapkan strategi terbaik yang akan dijalankan guna memberikan kepuasan kepada konsumen dan memperkuat posisi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang menjadi landasan perumusan strategi pemasaran yang dilaksanakan oleh Pusbahnas, (2) Merumuskan alternatif strategi pemasaran untuk dijalankan oleh Pusbahnas dengan mempertimbangkan kondisi internal dan Iekstemalnya. Hasil dari analisis yang dilakukan terhadap lingkungan internal disajikan dalam bentuk matriks IFE (Internal Factor Evaluation) sedangkan hasil dari analisis yang dilakukan terhadap lingkungan eksternal disajikan dalam bentuk matriks EFE (External Factor Evaluation). Matriks IFE dan EFE yang dihasilkan, kemudian. dicocokkan untuk memperoleh beberapa alternatif strategi pemasaran dengan matriks IE untuk mengetahui posisi perusahaan saat ini dan strategi yang tepat dilakukan pada posisi itu. Matriks IE ini menjadi dasar bagi penetapan strategi pada matriks SWOT. Selanjutnya untuk dapat mengetahui urutan prioritas strategi pemasaran yang sesuai bagi perusahaan digunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA). Berdasarkan hasil analisis ternyata nilai IFE perusahaan sebesar 2.554, Hal ini menggambarkan bahwa Pusbahnas dalam mengakomodir faktor strategis internal diatas kondisi rata-rata. Sedangkan nilai EFE sebesar 3.048, hal ini menggambarkan bahwa kemampuan Pusbalinas dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi ancaman dalam kondisi sedang. Selanjutnya berdasarkan hasil dari matriks IE menempatkan perusahaan berada pada posisi kuadran II. Berdasarkan matriks SWOT dapat dirumuskan delapan alternatif strategi yaitu (1) Mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk, (2) Meningkatkan kegiatan promosi, (3) Mendatangkan tenaga ahli pemasaran, (4) Mengoptimalkan volume produksi, (5) Aktif melakukan kegiatan pengembangan sehingga dapat memenuhi selera pelanggan, (6) Melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap konsumsi madu, (7) Memperluas pendistribusian produk, dan (8) Melakukan Efisisensi biaya produksi. Pemilihan strategi yang sesuai bagi perusahaan menggunakan metode PHA dengan bantuan perangkat lunak Expert Choice 2000 dengan menitikberatkan pada permasalahan utama yang sedang dihadapi perusahaan yaitu pemasaran madu yang belum efisien dan meningkatnya persaingan. Dari permasalahan tersebut maka yang menjadi dasar memilihan alternatif strategi adalah memperluas pangsa pasar dan menghadapi persaingan. Dari hasil pengolahan elemen kriteria, diketaui bahwa strategi memperluas pangsa pasar menjadi prioritas pertama dengan bobot 0,781. Hal ini sesuai dengan keinginan perusahaan untuk lebih memperkenalkan dan memasarkan produk madu Pusbahnas kepada masyarakat luas. Kriteria menghadapi persaingan menempati prioritas kedua dengan bobot sebesar 0,219. Banyak terdapatnya beberapa merek dagang yang menjual produk sejenis di membuat Pusbahnas harus melakukan strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan yang ada.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcManfaat lebah maduid
dc.titleAnalisis strategi pemasaran madu pada pusat perlebahan nasional (Pusbahnas) Parung Panjang Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordMafaat maduid
dc.subject.keywordStrategi pemasaranid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record