Show simple item record

dc.contributor.authorYatino
dc.date.accessioned2010-05-05T13:03:47Z
dc.date.available2010-05-05T13:03:47Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/13002
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan menganalisis kinerja bidan desa dan hubungannya dengan keberhasilan program perbaikan gizi dan kesehatan di Kabupaten Lampung Barat. Secara khusus penelitian bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap kinerja bidan desa, mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja, menilai keberhasilan program perbaikan gizi dan kesehatan serta mengkaji hubungan kinerja bidan desa dengan keberhasilan program perbaikian gizi dan kesehatan di Kabupaten Lampung Barat. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2005 di Kabupaten Lampung Barat, Propinsi Lampung. Populasi adalah Bidan desa yang bertugas di Kabupaten Lampung Barat. Contoh sebanyak 48 orang dipilih secara acak. Jenis data yang dikumpulkan mencakup data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data keberhasilan program gizi,data keberhasilan program kesehatan, data kinerja bidan dan data faktor internal (umur, masa kerja, pendidikan, pelatihan, asal daerah, status perkawinan dan motivasi) serta data faktor eksternal (sarana dan prasana, insentif, supervisi dan mitra kerja), sedangkan data sekunder mencakup data gambaran umum wilayah, gambaran umum bidan desa Data dikumpulkan melalui wawancara dengan mengunakan kuisioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan tabulasi silang atau distribusi frekuensi dan menggunakan program Micsosoft Excel dan SPSS. 10.0 Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kinerja bidan desa berada pada kategori kurang sebesar 95,9% dan kategori sedang sebesar 4,1% tidak ada satupun bidan yang memiliki kategori kinerja baik. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan desa antara lain; faktor internal yaitu; Umur bidan desa berkisar antara 23 sampai 32 tahun dengan modus 28 tahun dan 79,6% bidan desa berumur < 30 tahun, sedangkan selebihnya 18,4% berumur lebih dari 30 tahun, masa kerja bidan desa berkisar 3 sampai 11 tahun dengan modus 9 tahun, 87,5% bidan desa yang memiliki masa kerja 5-10 tahun, 8,3% bidan desa memiliki masa kerja >10 tahun dan 4,2% bidan desa memiliki masa kerja <5 tahun. Tingkat pendidikan yang dimiliki bidan desa yaitu 59,2% bidan desa memiliki tingkat pendidikan PPB A dan 38,8% bidan desa memiliki memiliki tingkat pendidikan PPB C, dari penelitian ini juga diketahui semua bidan desa pernah mengikuti pelatihan yang diadakan Dinas Kesehatan Kabupaten/Propinsi, sedangkan jika dilihat berdasarkan asal daerah 60,4% bidan desa yang ada di Kebupaten Lampung Barat merupakan bidan pendatang dan 39,6% adalah penduduk asli, semua bidan desa berstatus kawin (100%) dan bidan desa yang memiliki motivasi baik sebesar 66,7%, bidan desa yang memiliki motivasi kurang sebesar 33,3%. Faktor eksternal yang berhubungan dengan kinerja yaitu; sarana kesehatan dan gizi. Untuk kelengkapan sarana kesehatan, 36,6% bidan desa memiliki sarana lengkap, 61% bidan desa memiliki sarana kesehatan dengan kategori sedang dan 2,4% bidan desa memiliki sarana kesehatan dengan kategori tidaklengkap. Sedangkan untuk kelengkapan sarana gizi, sebagian besar (95,8%) bidan desa memiliki kelengkapan sarana gizi dan sisanya 4,2% bidan desa memiliki sarana gizi dengan kategori sedang. Bidan desa yang menjawab menerima insentif dengan kategori memuaskan sebesar 50% dan 50% lagi menyatakan insentif yang mereka terima tidak memuaskan, sedangkan pembinaan yang dilakukan Kepala Puskesmas, 60,4% bidan desa menjawab pembinaan yang dilakukan Kepala Puskesmas memiliki kategori baik, 10,4% bidan desa menjawab pembinaan yang dilakukan Kepala Puskesmas memiliki kategori sedang dan 29,2 bidan desa menjawab kurang, bidan desa yang dapat berkerja dengan mitra kerjanya di wiliayah kerjanya yaitu 68,8% bidan desa memiliki mitra kerja dengan katergori baik, 27,1% bidan desa memiliki mitra kerja dengan kategori sedang dan 4,2% bidan desa memiliki mitra kerja dengan kategori kurang. Berdasarkan tingkat keberhasilan program gizi maka sebagian besar bidan desa mempunyai tingkat keberhasilan dengan kategori kurang yaitu sebesar 73,5% dan 18,4% bidan desa yang mempunyai tingkat keberhasilan dengan kategori sedang sebesar 18,4% dan sisanya 8,2% bidan desa mempunyai tingkat keberhasilan dengan kategori baik sebesar 8,2%, untuk keberhasilan program kesehatan, maka bidan desa mempunyai tingkat keberhasilan dengan kategori kategori sedang sebesar 39,6%, dan bidan desa yang mempunyai tingkat keberhasilan dengan kategori kurang sebesar 33,3% serta bidan desa yang mempunyai tingkat keberhasilan dengan kategori baik sebesar 27,1% Dari hasil uji korelasi Rank-Spearman tidak terdapat hubungan antara faktor internal (umur, masa kerja, pendidikan, pelatihan, asal daerah, status perkawinan dan motivasi) dengan kinerja Bidan desa (p>0,005), dan pada faktor eksternal (sarana dan prasana, insentif, supervisi dan mitra kerja) juga tidak terdapat hubungan dengan kinerja bidan desa kecuali pada sarana gizi terdapat hubungan negatif (p<0,005). Dari hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kinerja bidan desa dengan pencapaian program gizi dan kesehatan (p>0,005) Dari hasil penelitian ini penulis menyarankan ; 1. Kepada Dinas Kesehatan diharapkan untuk lebih meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan-pelatihan kepada tenaga kesehatan umumnya dan bidan desa khususnya guna meningkatkan cakupan program kesehatan secara menyeluruh, 2. Kepada Dinas Kesehatan diharapkan untuk lebih memperhatikan kelengkapan sarana dan prasarana kesehatan dan gizi guna meningkatkan kinerja bidan desa, 3. Kepala Puskesmas diharapkan lebih meningkatan fungsi pengawasan dan bimbingan teknis serta memberikan insentif yang memadai guna lebih meningkatkan cakupan dan kinerja bidan desa dan 4. Kepada bidan desa diharapkan lebih menyadari tugas dan fungsinya sebagai ujung tombak pelayanan kesehatanid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis kinerja bidan desa dan hubungannya dengan keberhasilan program perbaikan gizi dan kesehatan di kabupaten Lampung Baratid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record