dc.description.abstract | Ulat sutera B.morimerupakan jenis serangga yang memiliki nilai ekonomis tinggi karena dapat membentuk kokon dari serat sutera.Ulat sutera B.mori dapat tumbuh optimal pada suhu lingkungan 24-28ºC, kelembaban 70% -90%, dan ketinggian 304.8–1524 mdpl. Suhu, kelembaban, bibit, dan pakan akan mempengaruhi kualitas kokon sutera. Terdapat pusat pembibitan ulat sutera terbesar di Indonesia, yaitu di PPUS Soppeng dan PPUS Candiroto.Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kualitas kokon ulat sutera B. moridari kedua pusat pembibitan tersebut yang dipelihara di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan IPB. Lokasi penelitian berada di ketinggian minimum dari persyaratan hidup ulat sutera B.mori yaitu 190-330 mdpl. Kualitas kokon dapat dilihat dari bobot kokon, bobot kulit kokon, panjang filamen, diameter filamen, daya urai, dan kekuatan tarik filamen. Jumlah kokon yang digunakan pada perlakuan Soppeng Multicaulis, Soppeng Chatayana, Candiroto Multicaulis, dan Candiroto Chatayana dengan waktu penyimpanan yang berbeda masing-masing sebanyak tiga buah.Pakan yang digunakan adalah daun murbei Morus multicaulis dan Morus chatayana. Analisis data yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial 2x2 dengan tiga kali ulangan untuk masing-masing perlakuan. Hasil menunjukan tidak ada perbedaan dari perlakuan terhadap peubah yang diamati. Kekuatan tarik filamen pada penyimpanan kokon dua bulan terdapat interaksi antara bibit dan jenis daun. Kesimpulannya adalah kokon dari PPUS Soppeng dan PPUS Candiroto memiliki kualitas yang sama baik. | id |