Show simple item record

dc.contributor.advisorRahayu H.S, Iman
dc.contributor.advisorDarwati, Sri
dc.contributor.authorRahayu, Hayat
dc.date.accessioned2023-11-01T10:35:09Z
dc.date.available2023-11-01T10:35:09Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129812
dc.description.abstractProduktivitas ternak lokal perlu ditingkatkan terutama ayam lokal yang dikenal sebagai ayam buras (ayam bukan ras). Ayam lokal ini sangat berpotensi untuk dikembangkan dan dibudidayakan sesuai dengan kebutuhan sebagai penyedia pangan, sumber protein hewani baik dalam bentuk daging dan telur. Produktivitas ternak lokal ditentukan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan yang mendukung. Upaya peningkatan dalam hal mutu genetik untuk meningkatkan produktivitas diantarannya dengan jalan persilangan untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik dari tetuanya. Ayam Pelung adalah salah satu jenis ayam lokal yang memiliki keunggulan berupa ukuran badan lebih besar di samping suara jantannya yang bervolume besar, panjang dan berirama. Ayam Pelung merupakan ayam multifungsi yaitu sebagai plasma nutfah, penghasil daging dan telur serta merupakan bagian dari seni budaya masyarakat setempat. Ayam Merawang termasuk salah satu plasma nutfah dari pulau Bangka. Ayam Merawang memiliki ketahanan terhadap penyakit yang tinggi, masih ada sifat mengeram, dan mudah beradaptasi dengan kondisi pakan seadanya serta pemeliharaannya relatif mudah, akan tetapi produktivitas ayam Merawang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa ayam persilangan keturunan pertama (F1) antara ayam Pelung jantan dengan ayam Merawang betina (PM) dan ayam Merawang jantan dengan ayam Pelung betina (MP) yang dipelihara sejak DOC sampai umur 11 minggu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Oktober 2003 di Bagian Pemuliaan dan Genetika Ternak, Fakultas Peternakan. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak ayam umur sehari (DOC) PM dan MP. Jumlah DOC yang digunakan adalah sebanyak 99 ekor terdiri dari 64 ekor ayam PM dan 35 ekor ayam MP. Pakan yang diberikan merupakan pakan komersial starter yang mengandung energi metabolis 2.912,4 kal/g dan protein kasar 21,04%. Ayam ditempatkan ke dalam16 bagian, delapan bagian untuk ayam MP dan delapan bagian untuk ayam PM. Pakan dan air minum diberikan ad libitum. Peubah yang diukur adalah bobot tetas, bobot badan, pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan dan mortalitas. Data dianalisis dan diuji dengan uji T-student. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk deskriptif. Hasil penelitian diperoleh bahwa bobot tetas ayam MP dan PM menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01), masing-masing sebesar 31,38 g dan 29,26 g. Pada Bobot badan, pertambahan bobot badan, konsumsi pakan dan konversi pakan ayam MP dan PM terlihat adanya perbedaan hanya sampai empat minggu selanjutnya tidak menunjukan adanya perbedaan. Pada akhir penelitian didapatkan rataan bobot badan unsex untuk MP (1.188,00 216 g) dan PM (1.185,00 169 g)...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcPeternakanid
dc.subject.ddcproduksi ternakid
dc.titlePerforma ayam persilangan keturunan pertama F1 antara ayam pelung dengan ayam merawang dan sebaliknyaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAyam pelungid
dc.subject.keywordAyam merawangid
dc.subject.keywordpersilanganid
dc.subject.keywordperformaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record