Show simple item record

dc.contributor.advisorFuah, Asnanth M
dc.contributor.advisorSiagian, Pollung H
dc.contributor.authorKurniawan, Irwan
dc.date.accessioned2023-11-01T10:29:04Z
dc.date.available2023-11-01T10:29:04Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129807
dc.description.abstractJangkrik digolongkan kedalam kelas Insecta, ordo Orthopera, famili Gryllidae, genus Gryllus. Jangkrik (Gryllus sp.) berpotensi sebagai sumber protein hewani. Salah satu jenis jangkrik lokal yang biasa dibudidayakan adalah jangkrik Cendawang (Gryllus testacius). Jangkrik Cendawang (Gryllus testacius) memiliki warna tubuh kecoklatan, kepala berwarna kehijauan, punggungnya polos, dan ukuran tubuhnya lebih besar daripada jangkrik Kalung dan Kliring. Jangkrik termasuk serangga pemakan tanaman atau fitofagus dan dedaunan. Pakan yang disukai jangkrik antara lain sawi, daun singkong, daun pepaya, wortel, kangkung, dan bayam. Pemberian pakan buatan berupa konsentrat bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan, kelincahan, nimpa tidak lunak, dan tidak mudah mati. Penelitian ini dilakukan di Bagian Non Ruminansia dan Satwa Harapan (NRSH), Departemen Ilmu Produksi Temak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan dari tanggal 1 Juli hingga 20 September 2003. Jangkrik Cendawang (Gryllus testacius) yang digunakan sebanyak 3000 ekor. Parameter yang diamati adalah bobot badan, pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, mortalitas dan ukuran tubuh jangkrik meliputi antena, kepala, thoraks, abdomen, tubuh, cerci, kaki depan, kaki belakang, lebar abdomen, sayap, dan ovipositor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pada jangkrik umur 10-40 hari dan rancangan acak lengkap pola faktorial (2x2) pada umur 50-80 hari dengan faktor pertama pakan (konsentrat dengan daun singkong dan konsentrat dengan daun pepaya) dan faktor kedua jenis kelamin (jantan dan betina). Perlakuannya yaitu (1) kombinasi pakan konsentrat dengan daun pepaya; (2) kombinasi pakan konsentrat dengan daun singkong. Tiap perlakuan mendapat tiga kali ulangan dengan kepadatan masing-masing kandang 500 ekor. Data dianalisa dengan menggunakan analisa sidik ragam (ANOVA) dengan menggunakan uji lanjut Tukey pada hasil yang nyata berpengaruh terhadap parameter yang diukur. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pada umur 40 hari pakan konsentrat dengan daun pepaya dan konsentrat dengan daun singkong tidak berpengaruh secara nyata terhadap parameter produksi jangkrik Cendawang (Gryllus testactus) (bobot badan, pertambahan bobot badan, konversi, mortalitas, antena, kepala, abdomen, cerci, kaki depan, kaki belakang, dan lebar abdomen) masing-masing secara berturut turut (159,71 mg/ekor, 10,47 mg/ekor/hari, 1,82, 8,33%, 16.21 mm/ekor, 2,06 mm/ekor, 8,33 mm/ekor, 6,44 mm/ekor, 6,58 mm/ekor, 14,33 mm/ekor, dan 3,55 mm/ekor), Pakan berpengaruh nyata terhadap panjang tubuh (12,90 mm/ekor vs 13,28 mm/ekor), dan sangat nyata terhadap panjang thoraks (2,58 mm/ekor vs 2,71 mm/ekor). Pada umur 80 hari pakan tidak berpengaruh secara nyata terhadap...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcPeternakanid
dc.subject.ddcproduksi ternakid
dc.titlePenampilan jangkrik cendawang Gryllus testacius yang diberi kombinasi pakan konsentrat dengan daun pepaya dan daun singkong selama masa pertumbuhanid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordJangkrik cendawangid
dc.subject.keywordGryllus testaciusid
dc.subject.keywordPakan Daun pepayaid
dc.subject.keywordDaun singkongid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record