Pertumbuhan kecoa madagaskar Gromphadorhina portentosa pada kepadatan kandang yang berbeda
View/ Open
Date
2004Author
Chalid, Jefri Ichsan
Siregar, Hotnida C.H
Fuah, Asnath M
Metadata
Show full item recordAbstract
Kecoa Madagaskar (Gromphadorhina portentosa) yang berasal dari pantai timur Afrika tepatnya dari pulau Madagaskar, dikenal sebagai binatang pemakan bangkai ekologis pada batang kayu yang busuk pada area padang rumput yang sangat luas. Penentuan tingkat kepadatan kandang yang tepat atau penyediaan luas lantai kandang yang sesuai bagi setiap ekor kecoa akan dapat memberikan hasil yang maksimal.
Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan, yaitu dari September 2003 sampai dengan Januari 2004, di Bagian Non Ruminansia dan Satwa Harapan, Departemen Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi pengaruh kepadatan kandang berbeda terhadap kecepatan pertumbuhan, konsumsi pakan, konversi pakan dan tingkat mortalitas, G. portentosa (Kecoa Madagaskar). Jumlah kecoa yang digunakan adalah 36 ekor yang berumur sekitar dua sampai empat bulan dan belum dewasa kelamin. Rancangan percobaan yang digunakan untuk minggu ke satu hingga minggu ke sembilan masa pemeliharaan adalah Rancangan Acak Kelompok yang dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan bobot badan awal (1-1,9 g; 2-2,9 g; 3-3,9 g). Peubah yang diamati adalah konversi pakan dan pertambahan bobot badan pada tiga kepadatan kandang yang berbeda (2, 4 dan 6 ekor per kandang) atau 0,17; 0,9 and 0,06 m² per kecoa. Rancangan percobaan pada minggu ke-10 hingga minggu ke-16 masa pemeliharaan adalah Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 2x2, faktor pertama adalah kepadatan (kepadatan 4 dan 6 ekor per kandang) dan faktor kedua adalah jenis kelamin. Peubah yang diamati meliputi pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Konsumsi dan mortalitas selama 16 minggu masa pemeliharaan dianalisis dengan RAK. Data dianalisis dengan sidik ragam, penampilan morfometri dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi pakan dipengaruhi oleh kepadatan kandang (P<0,01), dengan rataan tertinggi pada kepadatan empat ekor per kandang (3,63 dan 1,42) pada fase anakan dan dewasa dengan luasan 0,09m², tetapi pertambahan bobot badan tidak dipengaruhi kepadatan kandang, dengan rataan 0,46 dan 0,29 g per ekor per minggu pada fase anakan dan dewasa. Konsumsi pakan dan mortalitas selama 16 minggu masa pemeliharaan tidak dipengaruhi kepadatan kandang. Rataan konsumsi pakan selama penelitian adalah 0,56 g per ekor per minggu, dan rataan mortalitas kecoa Madagaskar selama 16 minggu masa pemeliharaan adalah 7,44%.
Panjang tubuh, panjang abdomen dan panjang toraks yang ditempatkan dengan tingkat kepadatan enam ekor per kandang mempunyai penampilan morfologi yang
cukup seragam.