Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwanto, Bagus Priyo
dc.contributor.advisorMurfi, Andi
dc.contributor.authorPutra, Aditya Rachman
dc.date.accessioned2023-11-01T10:22:15Z
dc.date.available2023-11-01T10:22:15Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129797
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi teknis pemeliharaan sapi perah rakyat di Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Kodya Jakarta Timur, berdasarkan pada faktor pemuliaan dan reproduksi, pakan ternak, pengelolaan, kandang dan peralatan, serta kesehatan hewan. Metode yang digunakan adalah survei lapangan di lokasi penelitian dengan cara wawancara dengan peternak responden, pengamatan dan pengukuran langsung. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer yang meliputi bangsa ternak, jumlah jantan dan betina pada berbagai kelompok umur, cara seleksi, cara perkawinan, pengetahuan birahi, umur beranak pertama, waktu kawin setelah beranak dan interval beranak. Jumlah pakan yang diberikan pada tanggal pencatatan ditimbang berdasarkan jenis pakan (rumput, hijauan dan konsentrat serta bahan pakan lain). Pengelolaan didasarkan pada kebersihan kandang dan ternak, cara pemerahan dan penanganan pasca panen, serta cara peternak dalam melakukan pemeliharaan ternak. Perkandangan dan peralatan diamati dari tata letak kandang, konstruksi, drainase, peralatan kandang dan peralatan perah. Kesehatan ternak diketahui dari pengetahuan peternak tentang penyakit, serta cara dan pencegahan penyakit yang dilakukan. Umur dan bobot badan sapi, serta produksi susu digunakan sebagai parameter untuk mengetahui produktivitas ternak. Data sekunder diperoleh dari kelurahan dan Dinas Peternakan DKI Jakarta. Peternakan sapi perah di Pondok Ranggon memiliki potensi untuk dikembangkan, mengingat tingginya permintaan dan harga jual susu segar di DKI Jakarta. Ditinjau dari jumlah kepemilikan ternak, peternak di Pondok Ranggon memiliki jumlah rataan kepemilikan yang tinggi (25,61 ST). Persentase sapi laktasi di daerah ini juga tinggi yaitu 72,71% dengan rataan persentase ternak pengganti yang berlebih yaitu sebesar 32+19,73 %. Keterbatasan hijauan yang tersedia dan mahalnya harga konsentrat dapat diatasi dengan menambahkan pakan ternak dari limbah agroindustri seperti ampas tahu, ampas tempe, ampas bir, dedak jagung dan kulit kacang kedele yang mudah diperoleh di daerah ini. Secara umum dapat disimpulkan bahwa Kelompok Tani Ternak Swadaya Pondok Ranggon dalam menjalankan usahanya masih bersifat tradisional. Perhatian peternak terhadap masalah tatalaksana dan pemberian pakan terhadap ternaknya masih kurang. Seleksi belum dilakukan dengan baik dan peternak kurang memperhatikan masalah reproduksi ternak. Sapi dara terlambat dikawinkan sehingga akan beranak pada umur lebih dari dua tahun. Masa laktasi 11,5 bulan, masa kering 2 bulan, interval beranak 13,5 bulan, masa kosong 4,5 bulan dan nilai S/C berdasarkan hasil kuisioner dan perhitungan sebesar 2,8. Produksi susu masih tergolong rendah, yaitu 8,43+2,99 kg/ekor/hari. Pemberian pakan yang dilakukan masih kurang efisien. Pakan yang diberikan peternak di Pondok Ranggon tidakid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcPeternakanid
dc.subject.ddcproduksi ternakid
dc.titleKondisi teknis peternakan sapi perah rakyat di Kelurahan Pondok Ranggon Kecamatan Cipayung Jakarta Timurid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordPeternakan sapi perahid
dc.subject.keywordPondok Ranggonid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record