Pendugaan bobot badan melalui ukuran-ukuran tubuh dengan pendekatan analisi regresi BEST subset pada domba garut tipe tangkas pedaging dan persilangannya
View/ Open
Date
2007Author
Jamal, Muhamad Kharul
Sumantri, Cece
Gunawan, Asep
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menduga bobot badan dan mencari model terbaik dalam menduga bobot badan domba garut tangkas, pedaging dan persilangannya di daerah Garut dan luar Garut. Domba yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 528 ekor dornba garut di kabupaten Ga ut (domba garut Margawati, tangkas dan pedaging Wanaraja, tangkas Sukawening dan di luar Garut (domba garut tangkas Ciomas dan domba garut Cinagara) umur 2 tahun. Data dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji-t, analisis korelasi, dan analisis regresi yang terdiri atas analisis regresi linier ganda dan analisis regresi polinomial (linier, kuadratik, dan kubik). Hasil Uji-t menunjukan, bahwa rataan bobot badan domba tangkas jantan Wanaraja memiliki bobot badan paling besar dibandingkan dengan domba garut lainnya sedangkan pada betina bobot badan paling tinggi ditunjukan pada domba garut tangkas dan pedaging Wanaraja serta tangkas Ciomas dan bobot badan terkecil ditunjukan pada domba garut Cinagara. Domba tangkas dan pedaging Wanaraja serta tangkas Sukawening mempunyai ukuran-ukuran tubuh lebih besar dibandingkan dengan domba garut lainnya, sedangkan ukuran tubuh terkecil ditunjukan pada domba garut Margawati dan Cinagara. Domba garut pedaging Sukawening mempunyai ukuran-ukuran tubuh yang relatif sama dengan domba garut tangkas Ciomas. Ukuran-ukuran tubuh domba garut tangkas, pedaging dan persilangannya yang memiliki koefisen korelasi yang tertinggi dengan bobot badannya adalah panjang badan, tinggi pundak, dalam dada dan lingkar dada. Persamaan Regresi yang paling baik digunakan untuk menduga bobot badan berdasarkan ukuran-ukuran tubuh pada domba garut tangkas, pedaging dan persilangannya adalah persamaan regresi linier ganda dengan tingkat akurasi berkisar antara 93,3% - 100%. Tingkat akurasi tertinggi ditunjukan oleh domba garut tangkas dan pedaging Wanaraja dengan tingkat akurasi 100% dan terendah ditunjukan pada domba garut tangkas Sukawening dengan tingkat akurasi 93,93%.